Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten Media Partner
7 Obat Gatal Kemaluan Tradisional untuk Wanita
22 Desember 2022 11:51 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 4 September 2023 16:33 WIB

ADVERTISEMENT
Vagina terasa gatal tentunya sangatlah mengganggu. Namun, keluhan ini dapat diatasi dengan menggunakan obat gatal kemaluan tradisional.
ADVERTISEMENT
Vagina gatal adalah keluhan yang bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi, seperti iritasi, infeksi, atau masalah kulit vagina. Sebagian besar orang merasakan gatal pada bagian vulva, yakni bagian luar dari vagina.
Guna menghentikan rasa gatal yang timbul pada sekitar vagina, penderita bisa menggunakan obat gatal kemaluan tradisional. Obat ini terdiri dari bahan alami yang mudah ditemukan di rumah.
Penyebab Gatal Kemaluan
Penyebab kemaluan wanita gatal perlu dipahami terlebih dahulu untuk memilih obat yang tepat untuk mengatasi gatal pada bagian kemaluan. Ada beberapa penyebab vagina terasa gatal, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Iritasi atau Alergi
Vagina bisa terasa gatal karena sensitif dengan beberapa barang yang digunakan, seperti pembalut, pakaian dalam, krim atau sabun, kondom, atau douches.
ADVERTISEMENT
Rasa gatal pada vagina akibat iritasi atau alergi biasanya akan mereda jika penggunaan barang tersebut terhenti. Hindari kebiasaan menggaruk vagina karena dapat memperburuk rasa gatal.
2. Infeksi Jamur
Infeksi jamur atau kandidiasis adalah gangguan yang ditandai dengan pertumbuhan jamur Candida yang berlebihan di vagina. Infeksi ini akan menyebabkan vagina terasa gatal dan terbakar. Infeksi ini juga mengakibatkan munculnya keputihan abnormal.
4. Vaginosis Bakteri
Vaginosis bakteri atau bacterial vaginosis (BV) adalah gangguan yang terjadi akibat ketidakseimbangan jumlah bakteri di bagian vagina. Orang dengan vaginosis bakteri akan merasakan gejala, gatal dan nyeri pada bagian vagina, serta keputihan berwarna abu-abu.
5. Masalah Kulit
Penyebab rasa gatal di vagina lainnya adalah masalah kulit pada sekitar vulva, seperti psoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis kontak, folikulitis, dan lain-lain. Penanganan untuk mengatasi masalah tersebut bisa berbeda-beda, tergantung pada hal yang menyebabkannya.
ADVERTISEMENT
6. Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menular melalui aktivitas seksual. Beberapa infeksi menular seksual dapat menyebabkan gatal dan rasa tidak nyaman pada vagina, seperti herpes genital, trikomoniasis, dan lain-lain.
Obat Gatal Kemaluan Tradisional
Keluhan gatal pada vagina bisa diatasi dengan beberapa jenis obat herbal atau obat rumahan. Berikut daftar obat gatal kemaluan tradisional untuk wanita.
1. Soda Kue
Soda kue adalah bahan alami yang dapat mengobati infeksi jamur dan masalah kulit tertentu. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengurangi rasa gatal pada vagina akibat infeksi jamur.
Dalam studi Antifungal Activity of Sodium Bicarbonate Against Fungal Agents Causing Superficial Infections oleh V. Letscher-Bru, dkk, soda kue memiliki efek antijamur yang kuat dan dapat membasmi jamur Candida, salah satu jamur yang menginfeksi vagina.
ADVERTISEMENT
Cara menggunakan soda kue untuk mengurangi gatal pada vagina sangatlah mudah, yakni:
2. Minyak Kelapa
Minyak kelapa bisa menjadi salah satu obat gatal kemaluan tradisional. Sama seperti soda kue, minyak kelapa dapat bertindak sebagai obat antijamur dengan membasmi jamur penyebab infeksi pada vagina.
Gunakan minyak kelapa murni berkualitas tinggi untuk mengatasi gatal pada vagina. Oleskan minyak tersebut ke sekitar minyak kelapa. Jangan lupa kenakan pembalut setelah mengoleskan minyak kelapa karena minyak kelapa bisa menodai pakaian.
3. Greek Yoghurt
Greek yoghurt atau yogurt Yunani adalah jenis yogurt yang baik untuk kesehatan tubuh. Salah satu manfaat yogurt Yunani adalah mengatasi infeksi jamur pada vagina.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari studi Bee-Honey and Yogurt: a Novel Mixture for Treating Vulvovaginal Candidiasis oleh Alam M Abdelmonem, dkk, campuran yogurt dan madu bisa membantu mengobati infeksi jamur pada vagina.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa yogurt Yunani terbukti lebih efektif daripada krim antijamur yang dijual di apotek.
4. Oatmeal
Oatmeal adalah tepung kasar yang terbuat dari gandum, air dan, susu. Oatmeal dapat dimanfaatkan untuk mengurangi iritasi dan gatal pada kulit, termasuk kulit vagina.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi gatal dan iritasi di vagina, cobalah berendam dengan air yang telah dicampurkan dengan oatmeal selama 20 menit. Cara ini dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman pada vagina akibat iritasi maupun perubahan hormon saat menstruasi, kehamilan, atau menopause.
5. Lidah Buaya
Pilihan obat gatal vagina selanjutnya adalah lidah buaya. Dalam ulasan The Effect of Aloe Vera Clinical Trials on Prevention and Healing of Skin Wound oleh Davood Hekmatpou, PhD, dkk, lidah buaya adalah obat herbal yang mampu mengatasi rasa gatal dan luka pada kulit.
Lidah buaya dapat dimanfaatkan untuk mengurangi rasa gatal pada penderita atrofi vagina. Lidah buaya juga memiliki efek yang menenangkan, sehingga mampu mengurangi iritasi dan peradangan pada bagian vagina.
ADVERTISEMENT
6. Sumber Probiotik
Probiotik adalah kumpulan mikroorganisme yang dapat membantu tubuh melawan penyakit, seperti Lactobacillus, Bifidobacterium, dan lain-lain. Probiotik dapat diperoleh dari yogurt, kefir, tempe, tahu , dan kimchi.
Probiotik bisa membantu meningkatkan jumlah bakteri baik di vagina. Bakteri ini diperlukan, khususnya oleh penderita vaginosis bakteri untuk melawan bakteri jahat dalam vagina.
7. Madu
Madu adalah bahan alami yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Salah satu manfaat madu adalah mengurangi gatal dan peradangan pada bagian tubuh tertentu serta mampu melawan bakteri penyebab infeksi.
Mengutip jurnal Honey: Its Medicinal Property and Antibacterial Activity oleh Manisha Deb Manda, dkk, madu bisa membantu mengurangi gatal pada vagina serta mengobati vaginosis bakteri.
Itulah beberapa obat gatal kemaluan tradisional. Jika rasa gatal tidak membaik dalam waktu 10 hari, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih tepat.
ADVERTISEMENT
Cara Mencegah Gatal Kemaluan
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan gatal pada kemaluan. Terkadang, kondisi ini tidak bisa dicegah sepenuhnya. Meski begitu, ada beberapa tindakan untuk menghindari atau mengurangi risikonya.
Dikutip dari American Academy of Family Physicians, berikut adalah beberapa cara mencegah gatal kemaluan yang bisa dilakukan.
1. Menjaga Kebersihan Area Kemaluan
Jaga kebersihan area kemaluan dengan menggunakan air mengalir dan sabun yang tidak mengandung pewangi untuk membersihkan area ini secara lembut. Hindari penggunaan sabun mandi berpewangi yang dapat mengiritasi kulit.
2. Bersihkan Area Kemaluan dari Depan ke Belakang
Setelah buang air kecil atau buang air besar, selalu bersihkan area kemaluan dari depan ke belakang. Hal ini dapat membantu mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina dan mengurangi risiko infeksi.
3. Gunakan Celana Dalam Berbahan Katun
Gunakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun. Katun memiliki pori-pori kain dan daya serap yang baik, sehingga memungkinkan kulit pada area kemaluan untuk "bernapas" dan menghindari kelembapan yang dapat menyebabkan iritasi.
ADVERTISEMENT
4. Ganti Pakaian yang Lembap
Jika pakaian Anda terasa lembap karena keringat atau setelah aktivitas tertentu, segeralah ganti dengan pakaian kering. Pasalnya, pakaian yang lembap terutama celana dalam dapat meningkatkan risiko iritasi dan gatal pada kemaluan.
5. Menurunkan Berat Badan
Berdasarkan jurnal Increased Risk of Bacterial Infections among the Obese with Chronic Diseases oleh Wang Y. dan Chen Y., obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi bakteri karena meningkatnya peradangan pada jaringan adiposa (penyimpan lemak).
Untuk mengurangi risiko terkena infeksi bakteri pada area genital, Anda yang mengalami obesitas bisa menurunkan berat badan dengan melakukan diet rendah lemak yang tepat dan berolahraga secara teratur.
Cara Mengobati Gatal Kemaluan
Pada dasarnya, pengobatan untuk mengatasi rasa gatal pada kemaluan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dikutip dari American Academy of Dermatology, adapun beberapa cara mengobati gatal kemaluan tersebut, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Penggunaan Minyak Kelapa
Minyak kelapa memiliki sifat antimikroba dan antijamur. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minyak kelapa dapat membunuh jamur Candida albicans penyebab kandidiasis, yakni infeksi jamur yang biasa terjadi pada kulit.
Untuk memperoleh manfaatnya, Anda bisa mengoleskan minyak kelapa murni dan berkualitas tinggi langsung ke area kemaluan yang gatal. Hentikan penggunaan minyak kelapa jika rasa gatal bertambah parah dan muncul reaksi alergi.
2. Penggunaan Krim Antijamur
Jika gatal kemaluan disebabkan oleh infeksi jamur, ada berbagai krim antijamur yang dijual bebas untuk membantu meredakan gatal-gatal dan ruam kemerahan pada kemaluan. Krim antijamur bekerja dengan membunuh ragi penyebab infeksi.
3. Konsumsi Makanan Probiotik
Untuk mengatasi vagina gatal akibat infeksi bakteri, Anda bisa mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung probiotik, seperti yogurt dan kombucha. Probiotik berfungsi meningkatkan pertumbuhan bakteri sehat di vagina.
ADVERTISEMENT
4. Penggunaan Krim Kortison
Krim kortison dapat digunakan untuk meredakan gatal yang mungkin terjadi akibat mencukur bulu kemaluan atau masalah kulit tertentu seperti eksim. Krim ini memiliki sifat antiinflamasi dan antialergi yang dapat mengurangi rasa gatal dan peradangan pada kulit.
5. Penggunaan Vitamin E
Sebuah penelitian Effects of Oral Vitamin E on Treatment of Atopic Dermatitis: A Randomized Controlled Trial oleh Fariba Jaffary, dkk., menunjukkan bahwa vitamin E dapat membantu meredakan gatal pada kemaluan yang disebabkan oleh dermatitis atopik.
Vitamin E untuk mengatasi gatal pada kemaluan tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, termasuk supositoria dan krim. Sebelum menggunakan produk vitamin E, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(SAI & SFR)