Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
9 Manfaat Pisang Ambon untuk Kesehatan, Perhatikan Efek Sampingnya
30 Desember 2022 13:27 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pisang ambon atau yang biasa disebut pisang cavendish ini memiliki rasa yang manis. Kulit buah dari pisang lebih tebal dengan ukuran yang lebih panjang dan melengkung.
Pisang ambon mengandung banyak nutrisi penting bagi kesehatan tubuh, mulai dari membantu menurunkan berat badan hingga menjaga kesehatan jantung. Simak ulasan mengenai manfaat pisang ambon di bawah ini.
Manfaat Pisang Ambon untuk Kesehatan
Pisang ambon merupakan sumber nutrisi yang menyehatkan. Mengutip dari jurnal Antioxidant Compounds from Bananas (Musa Cavendish) oleh Shinichi Someya, dkk, pisang ambon menawarkan sejumlah nutrisi, senyawa antioksidan, dan fitokimia lainnya yang baik untuk kesehatan tubuh.
Berikut ini berbagai manfaat kesehatan dari pisang ambon.
1. Menurunkan Berat Badan
Pisang ambon adalah makanan yang rendah kalori. Meskipun demikian, pisang mengandung serat yang mampu mendukung penurunan berat badan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pisang ambon, khususnya yang mengkal mengandung pati resisten. Pati ini memberikan efek mengenyangkan serta mengurangi nafsu makan. Dengan begitu, seseorang bisa membatasi asupan makanannya.
2. Mencegah Diabetes
Resistensi insulin merupakan faktor risiko yang bisa menyebabkan diabetes. Pisang ambon dapat menurunkan risiko tersebut dengan meningkatkan sensitivitas insulin.
Peningkatan sensitivitas insulin ini diperoleh dari pati resisten yang banyak ditemukan pada pisang. Dengan meningkatnya sensitivitas insulin, tubuh akan sering menggunakan glukosa, sehingga kadar gula darah dalam tubuh akan menurun.
Meskipun demikian, konsumsi pisang ambon secara berlebihan tetap perlu dihindari oleh penderita diabetes, mengingat pisang ambon mengandung gula alami.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit jantung. Guna mengontrol tekanan darah, penderita hipertensi dianjurkan untuk menurunkan asupan garam serta meningkatkan konsumsi kalium.
ADVERTISEMENT
Kalium adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam mengontrol tekanan darah serta mengurangi ketegangan pada pembuluh darah. Mineral ini dapat diperoleh dari pisang ambon. Pisang ambon sendiri menyediakan hampir 9% kebutuhan kalium harian.
4. Mendukung Kesehatan Pencernaan
Pisang ambon mengandung air dan serat yang tinggi. Kedua kandungan diperlukan untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Satu buah pisang ambon diperkirakan menawarkan sekitar 10% kebutuhan serat harian. Serat adalah nutrisi penting untuk melancarkan pencernaan serta mendukung fungsi kerja usus.
Konsumsi pisang ambon juga dapat mengurangi gejala gangguan pencernaan, berupa kembung, gas, dan kram perut yang dirasakan oleh penderita penyakit radang usus.
5. Mencegah Kerusakan Sel
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, pisang ambon menawarkan sejumlah antioksidan yang kuat, seperti flavonoid dan amina. Manfaat dari antioksidan adalah untuk melawan radikal bebas.
ADVERTISEMENT
Radikal bebas adalah zat yang mampu menyebabkan kerusakan sel dan jaringan dalam tubuh. Selain itu, penumpukan radikal bebas dapat mengakibatkan munculnya berbagai macam penyakit kronis.
Konsumsi pisang ambon dapat membantu tubuh mendapatkan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Semakin banyak jumlah antioksidan dalam tubuh, semakin berkurang pula risiko kerusakan sel dan penyakit kronis.
6. Mencegah Risiko Kanker
Manfaat pisang ambon selanjutnya adalah mencegah risiko kanker. Pisang ambon menyediakan protein bernama lektin yang membantu mencegah pembentukan sel abnormal dalam tubuh.
Lektin juga mampu melawan radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan sel serta meningkatkan risiko kanker. Konsumsi pisang ambon secara rutin dapat membuat seseorang memiliki risiko lebih rendah untuk terkena kanker, khususnya leukemia.
7. Meningkatkan Suasana Hati
Pisang ambon dan berbagai jenis pisang lainnya mengandung triptofan. Triptofan adalah asam amino yang membantu mendukung fungsi kerja otak. Asam amino ini juga berfungsi untuk mengatur suasana hati atau mood menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
8. Mengurangi Gejala Asma
Pisang ambon merupakan sumber antioksidan dan kalium yang menyehatkan. Dalam suatu penelitian, antioksidan dan kalium dalam pisang mampu mengurangi gejala mengi dan sesak napas pada penderita asma. Meskipun demikian, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
9. Menjaga Kesehatan Jantung
Pisang ambon mengandung serat, kalium, folat, vitamin C, dan antioksidan yang kuat. Semua nutrisi ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
Makan makanan yang kaya akan serat dan antioksidan berkhasiat untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan berbagai gangguan pada sistem peredaran darah. Seseorang yang mengonsumsi serat dan antioksidan secara rutin memiliki kadar kolesterol jahat yang lebih rendah.
Efek Samping Makan Pisang Ambon
Beberapa orang perlu berhati-hati untuk mengonsumsi pisang ambon. Jika dikonsumsi secara berlebihan, pisang ambon akan menimbulkan sejumlah efek samping.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian Dietary Trigger Factors of Migraine and Tension-Type Headache in a South East Asian Country oleh Mei-Ling Sharon Tai, dkk, konsumsi berbagai macam jenis pisang mampu menyebabkan migrain atau sakit kepala sebelah pada beberapa orang.
Pada penderita alergi pisang, konsumsi pisang ambon akan memicu reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam, bengkak, mengi, sesak napas. Jika merasakan reaksi alergi tersebut, segera cari bantuan medis untuk menghindari komplikasi yang membahayakan jiwa.
Pisang ambon juga perlu dihindari oleh orang yang mengonsumsi obat beta-blocker. Obat beta-bloker adalah obat yang dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah.
Minum obat beta-blocker dan konsumsi pisang ambon secara bersamaan akan membuat kadar kalium dalam darah menjadi berlebih. Jumlah kalium yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)