9 Penyebab Sering Buang Air Kecil yang Perlu Diketahui

Konten Media Partner
4 November 2022 10:57 WIB
ยท
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sering buang air kecil perlu diwaspadai karena kondisi tersebut bisa menjadi gejala penyakit tertentu. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sering buang air kecil perlu diwaspadai karena kondisi tersebut bisa menjadi gejala penyakit tertentu. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Sering buang air kecil bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi, termasuk gangguan kesehatan. Salah satu penyebab sering buang air kecil yang paling umum adalah infeksi saluran kemih (ISK).
ADVERTISEMENT
Buang air kecil adalah kebutuhan biologis yang bertujuan untuk mengeluarkan racun dan zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Namun, jika seseorang terlalu sering buang air kecil, hal ini bisa menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu.
Menurut Urology Care Foundation, buang air kecil terlalu sering adalah kondisi ketika buang air kecil lebih dari 8 kali dalam waktu 24 jam. Kondisi ini biasanya ditangani sesuai dengan faktor yang mendasarinya.
Oleh karena itu, penyebab sering buang air kecil penting untuk diketahui agar dapat memilih metode perawatan yang tepat untuk mengatasi kondisi sering buang air kecil.
Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai penyebab sering buang air kecil. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Penyebab Sering Buang Air Kecil

Ada banyak kondisi dan gangguan kesehatan yang bisa menjadi penyebab sering buang air kecil. Mengutip dari Epidemiology of Frequent/Urgent Urination in Older Adults oleh Yiwen Zhang, dkk, berikut beberapa faktor penyebab sering buang air kecil.
ADVERTISEMENT

1. Infeksi Saluran Kemih

Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, infeksi saluran kemih adalah salah satu penyebab sering buang air kecil paling. Kondisi ini terjadi akibat terjadinya infeksi bakteri pada uretra, yakni saluran yang menghubungkan organ reproduksi dengan kandung kemih.
Hal tersebut menyebabkan peradangan pada bagian uretra dan menurunkan kemampuan kandung kemih untuk menahan urine, sehingga penderitanya banyak buang air kecil. Sering buang air kecil akibat infeksi saluran kemih biasanya disertai dengan gejala lain, seperti rasa nyeri saat buang air, demam, urine keruh atau berdarah, serta urine berbau busuk.

2. Kandung Kemih Terlalu Aktif

Overactive bladder atau kandung kemih terlalu aktif adalah kondisi ketika kandung kemih yang bekerja sangat aktif hingga menyebabkan adanya keinginan untuk buang air kecil, bahkan ketika kandung kemih belum penuh.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, seseorang akan buang air kecil terus-menerus. Penyebab dari kandung kemih yang terlalu aktif sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi sering dikaitkan dengan masalah saraf.

3. Penyakit Neurologis

Penyakit neurologis, seperti stroke dan penyakit Parkinson dapat merusak saraf yang mengontrol pengisian dan pengosongan kandung kemih. Hal tersebut tentunya dapat mengganggu frekuensi dan intensitas buang air kecil. Pada beberapa kondisi, gangguan neurologis bisa menyebabkan seseorang ingin buang air kecil terus-menerus.

4. Diabetes

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Penyakit diabetes yang tak terkontrol dapat meningkatkan kadar glukosa yang mengakibatkan banyak cairan dari ginjal menuju kandung kemih.
Diabetes adalah penyebab paling umum dari produksi urine yang berlebihan (poliuria), sehingga penderitanya sering buang air kecil.
ADVERTISEMENT
Gejala lain yang bisa dirasakan oleh penderita diabetes adalah rasa haus dan lapar berlebihan, penurunan berat badan, mudah lelah, dan lain-lain.

5. Masalah Prostat

Salah satu penyebab sering buang air kecil pada pria adalah pembesaran pada prostat. Foto: Pexels.com
Prostat adalah kelenjar yang mengelilingi saluran kemih (uretra) pada pria. Masalah pada prostat, seperti pembesaran prostat dapat menyebabkan seseorang sering buang air kecil.
Pembesaran prostat dapat menyebabkan kontraksi kandung kemih dan mempengaruhi aliran urine. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan keinginan untuk buang air kecil. Gejala tambahan lain yang mungkin dirasakan oleh penderitanya adalah kesulitan saat buang air kecil, tidur tidak lelap, sering ingin buang air kecil di malam hari.

6. Kehamilan

Sering buang air kecil saat kehamilan adalah hal normal yang terjadi, khususnya pada beberapa bulan terakhir kehamilan. Bagian rahim dan janin yang tumbuh dapat memberikan tekanan pada kandung kemih.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa mengakibatkan ibu hamil selalu ingin buang air kecil. Meskipun kondisi ini tergolong normal, ibu hamil memiliki risiko terkena penyakit infeksi saluran kemih. Untuk itu, ibu hamil perlu menjaga kebersihan saluran reproduksi dan kesehatan dari dalam tubuh untuk mencegah penyakit infeksi saluran kemih.

7. Sistitis

Sistitis (interstitial cystitis) termasuk penyakit kronis yang menyerang kandung kemih yang menyebabkan adanya tekanan pada kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih akan memicu seseorang untuk buang air kecil.
Tak hanya itu, gangguan ini menimbulkan gejala lain berupa rasa nyeri saat buang air kecil, nyeri panggul, dan lain-lain. Kondisi ini juga membuat penderitanya merasakan nyeri pada panggul secara tiba-tiba.

8. Penggunaan Obat Diuretik

Mengonsumsi obat diuretik bisa menyebabkan seseorang sering buang air kecil. Obat diuretik adalah jenis obat yang banyak digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, obat diuretik juga bisa mengurangi retensi cairan yang berlebihan dalam jaringan tubuh. Hal tersebut bisa menyebabkan peningkatan buang air kecil.

9. Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih adalah penyebab sering buang air kecil yang langka. Penyakit ini ditandai dengan munculnya sel dan jaringan abnormal yang bersifat ganas pada kandung kemih.
Munculnya sel kanker tersebut dapat memicu seseorang untuk sering buang air kecil. Gejala lain dari kanker kandung kemih adalah munculnya darah dalam urine. Meskipun biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri, pada beberapa penderita kanker kandung kemih akan merasakan rasa sakit saat buang air kecil.

Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil

Sering buang air kecil tentunya akan sangat mengganggu, bahkan menghambat aktivitas penderitanya. Untuk itu, kondisi ini perlu segera diatasi, terlebih sering buang air kecil bisa menjadi pertanda dari gangguan kesehatan tertentu.
ADVERTISEMENT
Kunci dari perawatan kondisi sering buang air kecil adalah dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Ada juga beberapa cara untuk mengatasi buang air kecil secara umum. Berikut berbagai cara mengatasi sering buang air kecil.

1. Terapi Obat

Sering buang air kecil dapat diatasi dengan pemberian obat untuk menangani kondisi yang mendasarinya. Foto: Pexels.com
Seseorang yang sering buang air kecil mungkin akan diberikan terapi obat-obatan tertentu berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Bagi penderita infeksi saluran kemih, dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.
Jika sering buang air kecil disebabkan oleh pembesaran prostat, penderita mungkin akan direkomendasikan untuk mengonsumsi obat resep untuk membantu mengecilkan prostat.
Pada seseorang yang memiliki kandung kemih yang terlalu aktif, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan, seperti oxybutynin atau solifenacin.
Apabila sering buang air kecil merupakan gejala diabetes, dokter akan merekomendasikan perubahan pola makan, hingga memberikan suntikan insulin dan obat untuk membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

2. Akupuntur

Akupuntur adalah teknik pengobatan tradisional yang telah digunakan untuk merawat penyakit selama berabad-abad. Metode pengobatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengobati masalah pada kandung kemih. Cobalah untuk konsultasikan dengan dokter terkait terapi akupuntur untuk mengatasi gejala sering buang air kecil.

3. Latihan dan Terapi

Ada latihan dan terapi tertentu yang bisa membantu mengurangi frekuensi buang air kecil, di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT
Itulah penyebab sering buang air kecil dan cara mengatasinya. Apabila buang air kecil dilakukan lebih dari 8 kali setiap hari, coba periksakan ke dokter untuk mendeteksi gangguan yang menyebabkan gejala tersebut. Dokter juga akan menawarkan perawatan yang tepat untuk mengatasi gejala sering buang air kecil.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)