Konten Media Partner

Pap Smear: Pengertian, Prosedur, dan Efek Sampingnya

2 November 2022 16:51 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pap smear adalah tes yang digunakan untuk mengambil sampel dari leher rahim. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Pap smear adalah tes yang digunakan untuk mengambil sampel dari leher rahim. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pap smear adalah tes pengambilan sampel dari leher rahim. Adanya tes ini ditujukan untuk mengetahui apakah pada sampel tersebut terdapat sel-sel abnormal yang bisa saja berkembang atau bahkan sudah menjadi kanker.
ADVERTISEMENT
Sel kanker yang paling sering dideteksi menggunakan metode pap smear ini adalah peradangan pada serviks. Dengan mendeteksi peradangan kanker serviks sedari awal, para wanita dapat melakukan pengobatan untuk langkah penyembuhannya.
Ingin tahu lebih lengkap apa yang dimaksud dengan pap smear dan bagaimana cara melakukannya? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Apa itu Pap Smear?

Menyadur The Medical Journal of Australia, pap smear adalah contoh dari sel-sel di leher rahim yang diambil selama tes pap. Tes pap ini dilakukan untuk menentukan kesehatan leher rahim atau menemukan adanya perubahan abnormal pada sel-sel.
Namun perlu diketahui bahwa pemeriksaan pap smear ini sebaiknya dilakukan sejak usia 21-29 tahun. Bagi wanita yang belum melakukan pap smear hingga usia 30 tahun ke atas, konsultasikan ke dokter prosedur apa yang sebaiknya dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, pemeriksaan pap smear pada wanita berusia lebih dari 30 tahun dikombinasikan dengan tes untuk human papillomavirus (HPV). Sebagai informasi, HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit berpotensi menyebabkan kanker serviks.
Sementara itu, pada wanita yang berusia di bawah umur 30 tahun, pap smear biasanya sudah cukup, tetapi mereka juga disarankan untuk mendapatkan suntikan vaksin HPV sebagai tindakan pencegahan.

Cara Melakukan Pap Smear

Tidak menggunakan tampon jadi salah satu persiapan sebelum melakukan pap smear. Foto: Unsplash
Sebelum mengetahui bagaimana cara melakukan pap smear, ada beberapa hal yang dipersiapkan terlebih dahulu agar metode ini bisa bekerja dengan sempurna. Menyadur laman American Journal of Lifestyle Medicine, berikut beberapa persiapan yang perlu dilakukan sejak 48 jam sebelum tes dilakukan.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan pap smear sebaiknya dilakukan dengan dokter yang sudah teruji keahliannya. Umumnya dibutuhkan waktu sekitar 10-20 menit untuk melakukan tes ini. Saat pap smear, pasien diminta berbaring di atas meja pemeriksaan dengan kaki terbuka, lalu dokter akan memasukkan alat bernama spekulum ke dalam vagina.
Tujuan dimasukkannya alat spekulum tersebut adalah untuk memperlebar dinding vagina. Prosedur tersebut dilakukan agar dokter bisa melihat dan mengambil sampel sel rahim, nantinya sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk ditinjau.
Jika baru pertama kali melakukan pap smear ini, mungkin pemeriksaan yang dirasakan tidak akan terasa nyaman. Namun jangan khawatir jika ada sedikit cubitan atau tekanan, sebab prosedur ini seharusnya relatif tidak menyakitkan.
Supaya lebih jelas, berikut beberapa prosedur pap smear yang lebih jelas, seperti yang dikutip dari laman National Health Service.
ADVERTISEMENT
Usai melakukan prosedur pap smear, pasien dapat beristirahat selama beberapa menit sebelum diperbolehkan untuk pulang. Sebab, pasien akan merasakan nyeri atau mengalami sedikit pendarahan pasca tindakan. Namun, jika tidak mengalami gejala buruk, pasien diperbolehkan untuk pulang.
ADVERTISEMENT

Apakah Ada Efek Setelah Melakukan Pap Smear?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebanyakan orang yang melakukan pap smear akan mengalami beberapa kram ringan bahkan pendarahan. Tidak hanya itu, ada juga beberapa efek samping yang dapat dirasakan.
Menyadur laman Healthline, berikut beberapa efek samping setelah melakukan pap smear.
Namun, perlu dipahami bahwa efek samping yang dirasakan tidak selalu dialami oleh semua wanita. Tidak hanya itu, pemeriksaan pap smear yang dilakukan saat pasien yang sedang menstruasi atau mengonsumsi pil kb memiliki risiko lebih tinggi mengalami efek samping.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebelum melakukan pap smear ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kapan waktu terbaik yang tepat bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan pap smear.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)