Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Agus menampik jika perusahaannya itu tidak menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan baik. Dia bilang, penerapan K3 di sudah diterapkan cukup baik hanya saja perlu ditingkatkan lagi.
"Yang jelas sudah (terapkan K3), tapi memang perlu ditingkatkan lagi, itu aja kok," kata Agus.
Soal kronologi terjadinya kebakaran, Agus menjelaskan kebakaran api diduga berasal dari percikan las, lalu menyambar tumpukan pakaian yang berada di laboratorium.
"Jadi kena percikan las, karena di situ ada tumpukan kain, lalu apinya membesar, dan kebetulan di situ ada tener, api menyambar tener itu, lalu meledak," bebernya.
Agus bilang, tak ada bahan kimia yang meledak, sebab bahan kimia tersimpan di dalam tempat yang aman. "Jadi bukan bahan kimia (yang meledak), karena bahan kimia tersimpan di dalam," katanya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan sebelumnya, laboratorium PT OSS yang berada di Desa Tani Indah, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, terbakar pada Rabu (15/8). Akibat kejadian tersebut, 19 orang karyawan, yang terdiri dari 17 orang perempuan, dan 2 orang laki laki harus dilarikan ke Rumah Sakit Bahteramas Kendari.