Konten dari Pengguna

AI dalam Pendidikan Tinggi: Peluang dan Tantangan yang Harus Dihadapi

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
9 Mei 2025 15:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam seminar yang digelar oleh SEVIMA, Dr. Dandi Darmadi, seorang pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, membahas secara mendalam penerapan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), dalam proses pembelajaran dan penelitian di perguruan tinggi. Seminar ini dihadiri oleh ribuan rektor dan dosen dari seluruh Indonesia, yang turut serta mendalami transformasi digital yang tengah dihadapi sektor pendidikan tinggi di tanah air.
ADVERTISEMENT
Dandi Darmadi, yang juga menjabat sebagai Koordinator MBKM dan Dosen Administrasi Publik di Universitas Andi Djemma, Palopo, Sulawesi Selatan, menekankan bahwa teknologi, khususnya AI, berperan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi. Dalam presentasinya, Dandi membahas secara rinci bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk personalisasi pembelajaran, memberikan umpan balik yang lebih cepat kepada mahasiswa, serta meningkatkan efisiensi dalam penelitian.
“AI memungkinkan personalisasi pembelajaran yang lebih efektif, memberikan umpan balik secara real-time kepada mahasiswa, dan mendukung efisiensi dalam penelitian. Namun, kita juga harus menyadari tantangan-tantangan yang ada, seperti etika penggunaan AI, isu keamanan data, serta potensi penggantian tenaga kerja manusia dengan teknologi,” ungkap Dandi dalam seminar tersebut.
Penerapan AI dalam Pembelajaran dan Penelitian
ADVERTISEMENT
Menurut Dandi, penggunaan AI dalam pendidikan tinggi memiliki dampak yang signifikan terhadap cara kita memahami dan melaksanakan proses belajar-mengajar. Salah satu manfaat utama yang dapat dirasakan adalah kemampuan AI dalam mempersonalisasi materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa. “AI dapat menganalisis gaya belajar setiap mahasiswa dan memberikan materi yang sesuai dengan kecepatan dan cara belajar mereka. Ini akan meningkatkan pemahaman dan hasil pembelajaran mahasiswa,” kata Dandi.
Selain itu, AI juga membantu dalam memberikan umpan balik yang lebih cepat. Dosen tidak lagi harus menunggu hingga ujian atau tugas akhir untuk memberikan penilaian, melainkan bisa memberikan umpan balik langsung setelah setiap tugas dikerjakan. Hal ini tentunya mengurangi keterlambatan dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih dinamis.
ADVERTISEMENT
Dalam ranah penelitian, AI memungkinkan para peneliti untuk mempercepat proses analisis data dan menemukan pola-pola yang sebelumnya tidak terlihat. Ini tentu saja mendukung pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih cepat dan lebih efisien. “Dengan AI, penelitian dapat lebih terfokus dan efisien, memungkinkan peneliti untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sebelumnya memakan waktu lama,” tambah Dandi.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Namun, penerapan AI di perguruan tinggi bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah etika. Dandi menegaskan pentingnya memperhatikan etika dalam penggunaan AI, terutama terkait dengan pengambilan keputusan yang melibatkan mahasiswa dan dosen. “Ada risiko jika AI digunakan tanpa pemahaman yang jelas mengenai bagaimana teknologi ini bekerja dan bagaimana dampaknya terhadap individu,” ujar Dandi.
ADVERTISEMENT
Isu keamanan data juga menjadi masalah utama dalam penerapan AI, terutama karena data pribadi mahasiswa dan dosen harus dilindungi dengan baik. Dandi mengingatkan bahwa perguruan tinggi harus memiliki kebijakan yang ketat terkait dengan pengelolaan dan perlindungan data agar tidak terjadi kebocoran informasi yang dapat merugikan pihak-pihak yang terlibat.
Selain itu, potensi penggantian tenaga kerja manusia dengan teknologi juga harus diperhatikan. Dandi menyebutkan bahwa meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi, tetapi penggantian pekerjaan manusia dengan teknologi dapat menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. “Perguruan tinggi harus mempersiapkan tenaga pendidik untuk beradaptasi dengan perubahan ini, serta memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam penggunaan teknologi,” ujarnya.
Peluang Masa Depan
Meskipun tantangan tersebut ada, Dandi Darmadi mengingatkan bahwa penerapan AI di perguruan tinggi membawa banyak peluang. Salah satu peluang terbesar adalah meningkatkan daya saing perguruan tinggi Indonesia di tingkat global. Dengan memanfaatkan teknologi AI dalam pendidikan dan penelitian, perguruan tinggi Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi.
ADVERTISEMENT
"Perguruan tinggi yang dapat memanfaatkan AI dengan bijak akan lebih mampu bersaing di tingkat internasional. Itu sebabnya kita perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk memastikan pendidikan tinggi di Indonesia tidak tertinggal,” tambah Dandi.
Pentingnya Komitmen dan Kolaborasi
Dalam seminar tersebut, Dandi juga menekankan pentingnya komitmen dari seluruh pihak terkait, termasuk dosen, mahasiswa, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk bersama-sama mendukung transformasi digital di dunia pendidikan. “Transformasi digital bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja. Dibutuhkan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang mendukung penggunaan teknologi dalam pendidikan yang berkelanjutan,” kata Dandi.
Dengan tantangan dan peluang yang ada, Dandi percaya bahwa perguruan tinggi di Indonesia harus siap untuk melangkah maju, mengoptimalkan potensi AI, dan menghadapinya dengan hati-hati agar dapat mencapai hasil yang maksimal dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tentang SEVIMA dan Dandi Darmadi
SEVIMA adalah perusahaan teknologi yang menyediakan solusi untuk manajemen perguruan tinggi, membantu perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi operasional melalui platform digital yang inovatif. Dandi Darmadi, yang juga dikenal sebagai pakar dalam digitalisasi kampus, berperan besar dalam memandu pengelolaan sistem akademik SEVIMA yang telah diterapkan di lebih dari 1.200 perguruan tinggi di Indonesia.
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di dunia pendidikan tinggi, Dandi telah berkontribusi besar dalam merancang dan mengimplementasikan sistem pendidikan tinggi yang efektif, serta berperan aktif dalam membantu perguruan tinggi meningkatkan daya saing mereka di kancah internasional.
Penutup
Transformasi digital yang dipaparkan oleh Dr. Dandi Darmadi dalam seminar SEVIMA mengingatkan kita semua akan pentingnya beradaptasi dengan teknologi yang berkembang pesat. Perguruan tinggi yang mampu mengoptimalkan teknologi seperti AI akan lebih siap menghadapi tantangan global, sekaligus menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, efisien, dan berkualitas.
ADVERTISEMENT