Dr. Dandi Darmadi Bahas Peran Perguruan Tinggi Siapkan Lulusan yang Kompeten

Di era digital yang serba cepat ini, perguruan tinggi di Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam mempersiapkan lulusan yang tidak hanya mampu beradaptasi dengan teknologi, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Dandi Darmadi, M.A.P, pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, dalam seminar yang digelar oleh SEVIMA. Seminar ini dihadiri oleh ribuan rektor, dosen, serta tenaga pengajar dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia, yang membahas pentingnya peran perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompetitif.

Dandi Darmadi, yang juga merupakan Koordinator MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan Dosen Administrasi Publik di Universitas Andi Djemma, Palopo, Sulawesi Selatan, berbagi pandangan tentang pentingnya pendidikan tinggi dalam merancang kurikulum yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan saat ini, tetapi juga memiliki dampak positif bagi masyarakat dan industri. Dalam seminar yang bertajuk "Mengoptimalkan Pendidikan Tinggi untuk Menyongsong Era Digital", Dandi menjelaskan bahwa kurikulum perguruan tinggi perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.

“Perguruan tinggi harus mampu merancang kurikulum yang relevan dengan tantangan zaman, yang tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga mencakup keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja,” ujar Dandi dalam seminar tersebut. Ia menambahkan bahwa kompetensi digital menjadi salah satu aspek penting yang harus ditingkatkan, baik di kalangan dosen maupun mahasiswa.

Kompetensi Digital dan Soft Skill Jadi Kunci

Dandi lebih lanjut menjelaskan bahwa selain kompetensi digital, perguruan tinggi juga harus memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan soft skill seperti kreativitas, berpikir kritis, serta kemampuan untuk bekerja sama dalam tim. Keterampilan-keterampilan ini, menurutnya, menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh industri saat ini. “Perguruan tinggi tidak hanya sekadar mencetak sarjana dengan kemampuan teknis, tetapi juga dengan keterampilan yang bisa mendukung mereka dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, seperti kreativitas dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan,” tegas Dandi.

Dalam era digital yang didominasi oleh kemajuan teknologi, penting bagi mahasiswa untuk tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinovasi dan berpikir kritis. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan soft skill yang mendukung keberhasilan mereka di dunia profesional. “Lulusan yang siap menghadapi tantangan industri adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi serta memiliki keterampilan interpersonal yang baik,” tambah Dandi.

Kurikulum yang Berbasis Kebutuhan Industri

Dandi juga menekankan bahwa kurikulum perguruan tinggi harus dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan dunia industri yang terus berkembang. Pendidikan tinggi diharapkan tidak hanya menghasilkan lulusan dengan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja. “Oleh karena itu, perguruan tinggi harus bekerja sama dengan industri untuk memastikan bahwa kurikulum yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,” ungkapnya.

Kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri sangat penting untuk memastikan bahwa program pendidikan yang ditawarkan relevan dan dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja. Dandi juga menyarankan agar perguruan tinggi mengadopsi pendekatan berbasis proyek atau praktik, di mana mahasiswa dapat terlibat langsung dalam proyek nyata yang terkait dengan industri, sehingga mereka bisa mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan mereka setelah lulus.

Membangun Kemampuan Inovatif dan Kreatif

Selain itu, Dandi mengingatkan bahwa di dunia yang semakin dipenuhi dengan otomatisasi dan kecerdasan buatan, kemampuan untuk berinovasi dan berpikir kreatif akan sangat menentukan keberhasilan seseorang di dunia kerja. Perguruan tinggi perlu menyediakan pelatihan dan fasilitas yang mendukung mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan ini. “Inovasi dan kreativitas harus menjadi bagian dari pendidikan tinggi, karena hanya dengan itu kita bisa menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menciptakan peluang baru di dunia kerja,” kata Dandi.

Peran SEVIMA dalam Mendukung Transformasi Pendidikan Tinggi

SEVIMA, yang telah menjadi mitra berbagai perguruan tinggi dalam mengoptimalkan sistem manajemen akademik, juga berperan besar dalam mendukung perguruan tinggi untuk beradaptasi dengan perubahan digital. Dalam seminar ini, Dandi menekankan pentingnya platform digital yang dapat mendukung perguruan tinggi dalam mengelola proses pembelajaran dan administrasi secara efisien.

“SEVIMA telah berperan dalam menyediakan platform yang mendukung digitalisasi pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan sistem yang berbasis teknologi, perguruan tinggi dapat lebih mudah dalam mengelola data akademik, merancang kurikulum yang berbasis pada kompetensi, serta meningkatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa,” ujar Dandi.

Pendidikan Tinggi yang Adaptif dan Inovatif

Seminar yang diselenggarakan oleh SEVIMA ini berhasil menggarisbawahi pentingnya adaptasi dan inovasi dalam pendidikan tinggi untuk menjawab tantangan di era digital. Dandi Darmadi menekankan bahwa perguruan tinggi harus mempersiapkan lulusan yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan cepat. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri, serta penggunaan teknologi yang tepat, menjadi kunci utama dalam menciptakan pendidikan tinggi yang relevan dan berdaya saing.

SEVIMA adalah perusahaan teknologi yang menyediakan solusi untuk perguruan tinggi di Indonesia, dengan fokus pada manajemen akademik digital. Dandi Darmadi, yang juga menjabat sebagai Training Manager di SEVIMA, telah banyak berkontribusi dalam membantu perguruan tinggi dalam proses digitalisasi dan transformasi pendidikan.