Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Dr. Dandi Darmadi: Tantangan dan Solusi Pembelajaran Daring di Indonesia
9 Mei 2025 12:07 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembelajaran daring atau online telah menjadi pilihan utama di Indonesia sejak pandemi COVID-19 melanda. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam implementasinya. Dalam seminar SEVIMA yang dihadiri oleh ribuan rektor dan dosen se-Indonesia, Dr. Dandi Darmadi, M.A.P, Pakar Digitalisasi Kampus dan Pendidikan Tinggi, memberikan wawasan mendalam tentang tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran daring di Indonesia serta solusi yang perlu diterapkan untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Dr. Dandi Darmadi, yang memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam dunia pendidikan tinggi, menjelaskan bahwa meskipun teknologi telah membawa banyak kemajuan, masih ada kendala signifikan yang perlu diselesaikan. "Tantangan utama dalam implementasi sistem pembelajaran daring di Indonesia meliputi kesenjangan digital, kualitas koneksi internet yang tidak merata, serta kurangnya persiapan dari dosen dalam menghadapi pembelajaran online. Selain itu, interaksi sosial yang terbatas antara mahasiswa juga menjadi masalah yang perlu perhatian lebih," ujar Dandi dalam seminar tersebut.
Menurut Dandi, kesenjangan digital yang terjadi antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi hambatan utama dalam implementasi pembelajaran daring. Banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur internet yang memadai, yang membuat akses terhadap pembelajaran daring menjadi terbatas bagi sebagian mahasiswa. "Pendidikan daring memang menawarkan fleksibilitas, tetapi infrastruktur yang kurang merata menjadi kendala besar. Tanpa dukungan internet yang stabil dan cepat, mahasiswa tidak dapat mengakses materi pembelajaran secara efektif," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi tantangan ini, Dandi menekankan perlunya upaya untuk meningkatkan infrastruktur teknologi, khususnya di daerah-daerah yang belum terjangkau akses internet yang memadai. "Pemerintah, perguruan tinggi, dan penyedia layanan internet perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa semua daerah di Indonesia, baik yang berada di perkotaan maupun pedesaan, memiliki akses internet yang cepat dan stabil. Tanpa dukungan teknologi yang memadai, implementasi pembelajaran daring akan terbatas," katanya.
Selain itu, Dr. Dandi juga menyarankan perlunya pelatihan lebih intensif bagi dosen agar mereka dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. "Banyak dosen yang masih kurang siap dalam mengadaptasi metode pengajaran daring. Pelatihan untuk dosen mengenai penggunaan platform digital dan teknik mengajar online yang efektif sangat diperlukan. Dosen yang terampil dalam teknologi dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi mahasiswa," jelas Dandi.
ADVERTISEMENT
Tantangan lainnya adalah kurangnya interaksi sosial antara mahasiswa dalam pembelajaran daring. Dalam pembelajaran tatap muka, interaksi sosial merupakan bagian penting dari proses belajar, namun dalam pembelajaran daring, interaksi ini seringkali berkurang. Dandi menyarankan agar perguruan tinggi mulai mengembangkan platform pembelajaran daring yang lebih interaktif, yang memungkinkan mahasiswa untuk berkolaborasi dan berinteraksi lebih aktif, meskipun secara virtual.
"Model blended learning yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Dengan memadukan kedua metode ini, mahasiswa bisa mendapatkan fleksibilitas dari pembelajaran daring, namun tetap merasakan interaksi sosial dan dinamika yang terjadi dalam pembelajaran tatap muka," tambah Dandi.
Inovasi dan Kolaborasi untuk Pendidikan yang Lebih Baik
ADVERTISEMENT
Dalam seminar ini, Dandi juga mengingatkan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam pengembangan sistem pendidikan tinggi di Indonesia. "SEVIMA berperan penting dalam menyediakan solusi teknologi yang mendukung perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan pembelajaran daring. Dengan platform yang tepat, perguruan tinggi dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih efektif, efisien, dan berdaya saing," ujarnya.
Dandi menutup materinya dengan menyatakan bahwa perguruan tinggi harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi. "Pendidikan tinggi di Indonesia harus mampu bergerak cepat untuk mengikuti perkembangan teknologi dan tuntutan zaman. Transformasi digital dalam pendidikan bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," tutup Dandi.
Mendorong Pembelajaran yang Lebih Inovatif
Seminar SEVIMA ini memberikan wawasan penting bagi para akademisi di Indonesia tentang bagaimana tantangan dalam pembelajaran daring dapat diatasi. Dandi Darmadi menekankan bahwa meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi, dengan upaya yang tepat, perguruan tinggi di Indonesia dapat menciptakan sistem pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif, memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
ADVERTISEMENT
Melalui seminar ini, Dandi Darmadi juga berharap dapat mendorong perguruan tinggi untuk terus mengembangkan metode pengajaran yang lebih modern dan berfokus pada kebutuhan mahasiswa, dengan menjadikan teknologi sebagai alat untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih berkualitas dan berdaya saing.