4 Ramalan Ekonomi Dunia Akibat Corona: yang Terburuk Sejak Perang Dunia II

30 Maret 2020 21:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kelaparan akibat buruknya kondisi ekonomi. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kelaparan akibat buruknya kondisi ekonomi. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona COVID-19 yang meluas, tak terbantahkan telah berdampak buruk terhadap ekonomi dunia. Bukan hanya negara-negara berkembang seperti Indonesia yang terdampak, bahkan negara dengan ekonomi terbesar seperti Amerika Serikat (AS) dan China, juga menanggung dampak buruk virus corona.
ADVERTISEMENT
Lembaga ekonomi dunia termasuk perbankan, menerbitkan ramalan akan buruknya prospek ekonomi dunia. Bahkan perbankan asal Jerman, Deutsche Bank, menyebut akan terjadi resesi terburuk sejak Perang Dunia II.
Tapi tak semua ramalan memberikan gambaran buruk. Sisi baiknya, pemulihan ekonomi global pascaserangan virus corona ini diperkirakan akan berlangsung cepat. Jika penyebaran virus corona ini berakhir pada Juni 2020, ekonomi diperkirakan akan membaik di semester kedua tahun ini.
Berikut ramalan kondisi ekonomi dunia akibat corona, dari 4 lembaga global:
Moody’s
Lembaga pemeringkat industri keuangan asal AS itu meramalkan, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 akan berkontraksi alias minus 0,5 persen. Angka itu sangat jauh dengan proyeksi awal Moody’s pada akhir 2019 lalu, yang menyebut pertumbuhan ekonomi global 2020 sebesar 2,6 persen.
Lembaga pemeringkat Moody's Foto: Reuters
Perubahan drastis proyeksi ekonomi itu, karena sebelumnya tak terbayangkan akan ada serangan virus corona, yang kini telah meluas setidaknya ke 175 negara di dunia. Salah satu hal buruk yang diramalkan Moody’s adalah terjadinya PHK massal.
ADVERTISEMENT
Dalam hitungan Moody’s, negara-negara maju akan mengalami kontraksi ekonomi sebesar 2 persen. Sedangkan di negara berkembang atau emerging market, masih tumbuh positif 1,9 persen. Sedangkan Zona Euro turun 2,2 persen.
JPMorgan
Bank investasi terbesar di AS itu memproyeksikan, resesi ekonomi akibat virus corona akan melanda AS dan Eropa pada bulan Juli. Resesi merupakan pertumbuhan ekonomi negatif pada dua kuartal berturut-turut.
Bank JP Morgan Foto: REUTERS/Mike Segar
Menurut JPMorgan, pertumbuhan ekonomi AS pada dua kuartal pertama tahun ini, masing-masing akan mencapai minus 2 persen dan minus 3 persen. Sedangkan Eropa, masing-masing mencapai minus 1,3 persen dan 3,3 persen.
JPMorgan menambahkan, pemulihan sangat ditentukan oleh respons setiap negara, untuk mencegah penurunan ekonomi yang lebih dalam.
IMF
ADVERTISEMENT
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyebut pandemi virus corona telah berubah menjadi krisis ekonomi dan keuangan. Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, bahkan menilai situasinya lebih buruk dibandingkan krisis yang terjadi pada 2008.
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
Ada sejumlah indikator yang digunakan IMF menyebut ini sebagai krisis ekonomi dan keuangan. Sinyal umum digunakan itu mulai dari resesi ekonomi, pasar saham yang anjlok, kurs yang melemah, dana asing yang keluar terus meningkat, hingga turunnya harga komoditas dan minyak dunia.
IMF juga meramalkan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 akan negatif. Sehingga salah satu rekomendasi utama IMF, adalah menopang konsumsi rumah tangga, terutama di negara-negara berkembang dan paling miskin di dunia.
Deutsche Bank
ADVERTISEMENT
Salah satu bank terkemuka dunia asal Jerman ini menyebut, resesi ekonomi yang terjadi akibat virus corona merupakan yang terburuk dalam 80 tahun terakhir atau sejak pecah Perang Dunia II. Dalam ramalannya, Deutsche Bank menyebut resesi akan terjadi pada paruh pertama 2020.
Deutsche Bank Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Tapi kabar baiknya adalah, ekonomi akan segera pulih dan tumbuh kembali sepanjang sisa tahun 2020.
Tim ekonom Deutsche Bank yang dipimpin Peter Hooper, memprediksi ekonomi China yang merupakan kekuatan terbesar kedua ekonomi dunia, akan menyusut 31,7 persen pada kuartal pertama. Tapi akan rebound tajam dalam periode tiga bulan berikutnya. Sementara pertumbuhan ekonomi AS akan merosot sebesar 12,9 persen pada kuartal kedua tahun ini.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT