Agar Pertemuan Jokowi dengan Elon Musk Berbuah Investasi, Ini Saran Anggota DPR

17 Mei 2022 13:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Elon Musk saat meninjau lokasi fasilitas produksi roket Space X, di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Elon Musk saat meninjau lokasi fasilitas produksi roket Space X, di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo bertemu Elon Musk di sela kunjungan kerja Jokowi ke Amerika Serikat (AS), Sabtu (14/5) waktu setempat. Dalam pertemuan di markas SpaceX di Boca Chica, Texas, itu topik investasi jadi hal utama yang disampaikan Jokowi pada Elon Musk.
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, lebih dulu bertemu dengan Elon Musk di Gigafactory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat, Selasa (25/4) waktu setempat. Menurut Presiden, pertemuannya dengan Elon Musk kali ini merupakan tindak lanjut apa yang sudah dijajaki Luhut.
"(Pertemuan ini) tindak lanjut perintah saya untuk berbicara dengan Elon mengenai investasi, mengenai teknologi, mengenai inovasi, dan sekarang saya ke sini dan bertemu langsung dengan Elon untuk mendiskusikan kerja sama yang akan datang," kata Presiden melalui keterangan resmi Sekretariat Presiden, Minggu (15/5) dini hari.
Agar tujuan Jokowi menggaet investasi dari Tesla atau SpaceX ke Indonesia terwujud, anggota Komisi XI DPR Kamrussamad menyoroti pentingnya perbaikan peringkat Ease of Doing Business (Kemudahan berusaha) di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah konkret terdekat yang harus dilakukan, usai pertemuan Presiden Jokowi dengan Elon Musk.
ADVERTISEMENT
Roket Falcon 9 SpaceX dengan kapsul Crew Dragon. Foto: Dok. SpaceX
"Strategi diplomasi ekonomi Presiden Jokowi ke AS, harus disertai dengan peningkatan Ease of Doing Business (EoDB). Kita perlu naik kelas," kata politisi Partai Gerindra itu melalui pernyataan tertulis, Selasa (17/5).
"Saat ini Ease of Doing Business kita masih peringkat 73. Kalah dari Singapura (peringkat 2), Malaysia (peringkat 12), dan bahkan Vietnam (peringkat 70)," imbuhnya.
Apalagi dia menambahkan, target investasi langsung (direct investment) pada 2022 ini mencapai Rp 1.200 triliun. Target itu naik 33 persen dibandingkan 2021 lalu yang sebesar Rp 900 triliun. Data Kementerian Investasi/BKPM sendiri mengungkapkan, realisasi investasi 2021 melampaui target yakni sebesar Rp 901,02 triliun.
"Target investasi kita 1.200 di tahun ini hanya bisa tercapai jika EoDB kita meningkat kualitasnya," tandas anggota Komisi XI DPR itu.
ADVERTISEMENT
Untuk peningkatan EoDB agar memuluskan investasi ini, setidaknya ada empat indikator yang harus diperbaiki. Yaitu, peningkatan pada layanan memulai bisnis (starting business), pengurusan izin (dealing with construction permit), pendaftaran aset (registering property), serta pelaksanaan kontrak (enforcing contracts).