Anak Kuli Bangunan dan Tukang Cuci Itu, Kini Jadi Menteri Investasi

29 April 2021 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur TKN Milenial, Bahlil Lahadalia, memberi sambutan dalam syukuran kemenangan Jokowi di The Pallas, SCBD, Minggu (21/4). Foto: Muhamad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur TKN Milenial, Bahlil Lahadalia, memberi sambutan dalam syukuran kemenangan Jokowi di The Pallas, SCBD, Minggu (21/4). Foto: Muhamad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Anak kuli bangunan dan tukang cuci, kini jadi Menteri Investasi. Itulah perjalanan hidup Bahlil Lahadalia, yang dilantik jadi Menteri Investasi oleh Presiden Jokowi, Rabu (28/4).
ADVERTISEMENT
Berlangsung di Istana Negara, Jokowi menambahkan jabatan Menteri Investasi kepada Bahlil Lahadalia, yang sebelumnya sudah menjabat Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Kini dia merangkap dua jabatan itu.
“Kalau BKPM selama ini kita mengeksekusi regulasi, mengeksekusi Permen, kemudian UU, maupun PP. Nah kita tidak bisa membuat regulasi untuk membuat aturan,” kata Bahlil dalam konferensi pers secara virtual seusai acara pelantikan, Rabu (28/4).
Artinya dengan posisinya sebagai Menteri Investasi, dia kini punya kewenangan lebih dari sekadar menjalankan regulasi. Siapa yang sangka, berlatar dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan, kini lahir sosok seorang menteri.
Bahlil Lahadalia yang 7 Agustus 2021 nanti akan genap 45 tahun, lahir di Banda, Maluku Tengah. Tapi sejak remaja, dia tinggal dan besar di Papua. Ayahnya adalah seorang kuli bangunan, sementara ibunya buruh cuci pakaian.
ADVERTISEMENT
Pelantikan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Memang keluarga saya itu, mama saya itu kan laundry di rumah orang, pembantu rumah tangga. Bapak saya itu kuli bangunan, gajinya Rp 7.500 per hari," kata Bahlil dalam wawancara dengan voffice.
Dengan kondisi ekonomi seperti itu, anak kedua dari 9 bersaudara itu harus bekerja untuk membiayai sekolahnya. Sejak kecil, dia berjualan kue buatan ibunya. Sempat juga menjadi loper koran. Saat menginjak sekolah kejuruan SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) di Fakfak, Papua, dia menyambi sebagai sopir angkot.
Demi memperbaiki kondisi ekonomi dan masa depan, selulus SMEA dia nekat ke Jayapura. Di sini dia kuliah jurusan ekonomi. Karena tak ada biaya, dia kembali sambil bekerja. Posisi asrama kampus yang tak jauh dari pasar, membuatnya bekerja sambilan sebagai tukang dorong gerobak di pasar.
ADVERTISEMENT
Sambil kuliah, Bahlil Lahadalia juga aktif di senat dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), hingga menjabat bendahara umum. Hal itu membuat pergaulannya makin luas. Hingga membuka jalan baginya jadi pengusaha hingga kini.
Semua kepahitan yang dijalaninya, kini berbuah manis. Sebagai pengusaha, Bahlil Lahadalia melaporkan nilai hartanya hampir Rp 300 miliar. Seiring dengan kiprahnya mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019, dia pun dipercaya jadi Kepala BKPM dan kini jadi Menteri Investasi.