BEI Umumkan Sritex Sebagai Perusahaan Berpotensi Delisting

18 November 2021 21:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di PT Sritex Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di PT Sritex Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang populer disebut Sritex, sebagai perusahaan yang berpotensi terdepak atau delisting dari bursa. Emiten tersebut perdagangan sahamnya sudah dihentikan sejak 18 Mei 2021.
ADVERTISEMENT
Pengumuman tersebut disampaikan BEI melalui surat yang ditandatangani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3, Goklas Tambunan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Irvan Susandy.
Dalam surat itu dijelaskan, mengacu pada Peraturan Bursa No.: I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, Bursa dapat menghapus pencatatan saham Perusahaan Tercatat apabila:
a. Ketentuan III.3.1.1, Mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
b. Ketentuan III.3.1.2, Saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 (dua puluh empat) bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Pabrik Sritex Sukoharjo. Foto: Dok. Sritex
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dapat kami sampaikan bahwa saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (Perseroan) telah disuspensi di Seluruh Pasar selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 18 Mei 2023," demikian dinyatakan dalam surat tersebut.
"Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tulis Bursa Efek Indonesia (BEI) lagi.
PT Sritex sendiri bermula dari sebuah kios kecil yang didirikan oleh H.M Lukminto pada 1966 di Pasar Klewer, Solo. Seiring perjalanan waktu, PT Sritex berkembang jadi pabrik tekstil dan garmen, diawali dengan pendirian pabrik tenun pertama pada 1982.
PT Sritex telah berwujud jadi perusahaan tekstil terintegrasi. Mulai dari pemintalan benang, pabrik tenun kain, hingga garmen. Usaha garmen PT Sritex bahkan merambah pasar global dengan berbagai produk ekspor.
ADVERTISEMENT
Salah satu unggulan Sritex dan juga menjadi kebanggaan Indonesia adalah, produk seragam militernya yang digunakan berbagai negara, termasuk anggota NATO (North Atlantic Treaty Organization).