Bos Properti AS Himpun Ratusan Miliar dari Konglomerat Dunia untuk Hajar Hamas

17 November 2023 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barry Sternlicht, Ketua dan CEO, Starwood Capital Group, berbicara pada Konferensi Global Milken Institute di Beverly Hills, California, pada 3 Mei 2022. Foto: Patrick T.Fallon/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Barry Sternlicht, Ketua dan CEO, Starwood Capital Group, berbicara pada Konferensi Global Milken Institute di Beverly Hills, California, pada 3 Mei 2022. Foto: Patrick T.Fallon/AFP
ADVERTISEMENT
Serangan Israel yang didukung sekutu-sekutunya ke Gaza tak hanya berlangsung masif melalui jalur militer. Perang urat syaraf dan kampanye mendukung Israel atau menghajar Hamas, juga berlangsung melalui berbagai strategi komunikasi.
ADVERTISEMENT
Untuk mendanai perang terhadap Hamas di luar jalur militer, bos properti Amerika Serikat (AS) Barry Sternlicht menghimpun dana hingga ratusan miliar rupiah. Secara khusus dia mengirimkan proposal kepada para pengusaha terkemuka di dunia.
Dikutip dari Fox Business, Jumat (17/11), proposal itu dia kirim ke CEO Warner Bros/Discovery, David Zaslav. Permintaan pendanaan untuk mendukung kampanye tersebut, juga disampaikan ke CEO Endeavour yang juga agen pencari bakat, Ari Emanuel.
Total ada sekitar 50 konglomerat dunia yang dihubungi Barry Sternlicht. Termasuk eksekutif media David Geffen, mantan CEO Google Eric Schmidt, dan CEO Dell Technologies Michael Dell.
Sternlicht menghimpun USD 50 juta atau sekitar Rp 775 miliar untuk kampanye media yang bertujuan untuk mengampanyekan Hamas sebagai organisasi teroris.
ADVERTISEMENT
“Opini publik pasti akan berubah karena adegan, nyata atau dibuat-buat oleh Hamas, mengenai penderitaan warga sipil Palestina pasti akan mengikis empati [Israel] saat ini di komunitas dunia,” tulis Sternlicht. "Kita harus mendahului narasinya."
Sternlicht menambahkan bahwa dia mencoba untuk mendefinisikan Hamas sebagai "bukan hanya musuh Israel, tetapi juga lawan bagi Amerika Serikat."

Bisnis Properti dan Hotel Barry Sternlicht

Sternlicht pernah dipecat dari perusahaan properti JMB Realty. Kemudian dia mencoba peruntungan berbisnis sendiri, hingga berhasil membeli ITT Sheraton. Dia pun menjadi bos salah satu hotel terbesar di dunia itu, dalam usia 37 tahun.
Berbekal perusahaan investasi Starwood Capital Group, bisnis Sternlicht terus berkembang. Dia kemudian mengakuisisi Westin Hotels pada tahun 1995. Pria kelahiran New York itu juga sukses membangun brand properti sendiri, Starwood Hotels and Resorts.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mengelola bisnis properti dan hotel di AS, usaha konglomerat properti itu melebar ke berbagai negara dengan merek-merek mewah seperti St. Regis dan Le Meridien.
Bisnis properti-nya kemudian dikembangkan dengan pendekatan baru, yang mengedepankan keberlanjutan (sustainability). Dengan konsep itu, dia mengembangkan 1 Hotels, juga Baccarat Hotels and Residences.