Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Bukan Bangkrut, Ini Penjelasan Erick Thohir soal 7 BUMN yang Akan Ditutup
30 September 2021 21:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir kembali memberi penjelasan soal rencana penutupan 7 BUMN . Perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah lama tidak beroperasi tersebut, harus diselesaikan proses penutupannya, namun bukan bangkrut .
ADVERTISEMENT
"Itu yang kita bilang yang namanya perusahaan sudah tidak beroperasi sejak tahun 2008. Lalu mau diapakan? Kan harus diselesaikan. Apakah pegawainya, asetnya, apakah mungkin bisnisnya. Itu harus kita lakukan, tidak bisa digantung. Termasuk pesangon dan lainnya mesti ada mekanismenya," kata Erick Thohir di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, menurut Menteri BUMN seperti dilansir Antara, Kementerian BUMN sudah membentuk yang namanya asset management BUMN di bawah Perusahaan Pengelola Aset (PPA)dan Danareksa.
"Mereka sudah mendata kan. Sudah rapat dengan saya dan para wakil menteri terkait langkah-langkah yang harus diambil. Tinggal menunggu paperworks, kertas-kertasnya. Dan ini bukan sesuatu yang istilahnya BUMN bangkrut . Tidak! Memang dari 2008 sudah tidak beroperasi. Itu kita sekarang perlu percepatan itu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Erick Thohir menyatakan penutupan 7 BUMN secara total, dilakukan terhadap perusahaan milik negara yang secara bisnis memang sudah tidak beroperasi. Penutupan itu juga dimaksudkan untuk memberi kepastian kepada status perusahaan, serta nasib karyawannya.
"Sekarang yang perlu ditutup itu ada tujuh BUMN yang memang sudah lama tidak beroperasi, ini kan kasihan juga nasib para pegawainya terkatung-katung," kata Erick Thohir dalam pernyataan resmi, Kamis (23/9).