Bulog Salurkan Bansos untuk 10 Juta Keluarga Miskin: Berasnya Kualitas Medium

3 September 2020 7:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Dirut Bulog, Budi Waseso, melihat beras kemasan di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/3). Foto: Dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Dirut Bulog, Budi Waseso, melihat beras kemasan di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/3). Foto: Dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Perum Bulog mendapat penugasan untuk menyalurkan 450.000 ton beras sebagai bansos (Bantuan sosial) kepada 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH). Penugasan tersebut harus dijalankan dan tuntas dalam tiga bulan, yakni sejak Agustus lalu hingga Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menyatakan masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) akan mendapatkan beras kualitas medium sebanyak 15 kg per bulan.
"Sekarang jumlah (beras) Bulog siap untuk tiga bulan pertama ini, kurang lebih 450.000 ton. Kita sudah siapkan dari tiga bulan yang lalu, insya Allah siap untuk seluruh Indonesia," kata Budi Waseso pada peluncuran program Bansos di Kompleks Pergudangan Bulog, Jakarta, Rabu (2/9).
Pada September ini, akan disalurkan dua bulan alokasi sekaligus yaitu Agustus dan September. Keluarga penerima manfaat pada bulan September ini akan menerima langsung beras sebanyak 30kg, dan bulan selanjutnya Oktober, setiap keluarga penerima manfaat masing-masing akan menerima beras sebanyak 15 kg.
Budi Waseso atau akrab disapa Buwas menjelaskan bahwa pihaknya pun juga mempersiapkan ketersediaan stok beras, jika Kementerian Sosial menugaskan distribusi bansos tahap berikutnya kepada Bulog. Buwas menyebutkan stok beras yang sudah disiapkan untuk program Bansos bahkan mencapai 900.000 ton sampai Desember.
Kemensos menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan bansos berupa beras bagi 10 juta keluarga miskin. Foto: Kemensos
Menurut dia, program beras bansos ini dapat membuat stok beras di gudang Bulog tersalurkan, sehingga BUMN tersebut dapat meningkatkan penyerapan gabah petani, yang saat ini sudah mulai panen musim gadu.
ADVERTISEMENT
"Gudang Bulog ini terbatas. Kalau tidak dikeluarkan, kita tidak bisa menyerap lagi. Hari ini begitu program jalan, kita sudah melakukan penyerapan di wilayah produksi padi, karena sudah mulai panen gadu," kata Buwas.
Mantan Kepala Bareskrim Polri itu menjelaskan bahwa dengan adanya program bansos beras ini, tidak hanya masyarakat penerima bansos saja yang merasakan manfaatnya, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak COVID-19.
Hal itu karena beras yang dibeli Bulog berasal dari petani saat panen raya, sesuai amanah Inpres No. 05 tahun 2015. Ada pun saat ini stok beras yang dikelola Bulog di seluruh Indonesia mencapai 1,42 juta ton, terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1,37 juta ton dan beras komersial 46.788 ton.
ADVERTISEMENT