Desain Istana Presiden di Ibu Kota Baru Karya Nyoman Nuarta dan Polemik Netizen

5 Januari 2022 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyoman Nuarta. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nyoman Nuarta. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dikabarkan telah menyetujui desain Istana Presiden di ibu kota baru. Hal itu diungkapkan sang pembuat desain, yakni seniman patung Nyoman Nuarta.
ADVERTISEMENT
"Desain istana IKN (Ibu Kota Negara) yang telah final disambut dengan sukacita dan telah disetujui Presiden," demikian tulis Nyoman Nuarta di akun instagramnya dikutip Rabu (5/1).
Dia juga menyebut desain karyanya ini tak dipengaruhi kaidah arsitektur kolonial. "Terima kasih atas segala dukungannya untuk dapat menciptakan karya orisinil yang tidak dipengaruhi kaidah-kaidah arsitek kolonial," katanya.
Tak jelas maksud pernyataannya 'tidak dipengaruhi kaidah arsitek kolonial' yang disampaikan Nyoman Nuarta. kumparan telah mengonfirmasi langsung ke Nyoman Nuarta, namun panggilan telepon belum direspons. Salah satu akun instagram yakni @sindikatdsn juga mempertanyakan hal itu.
Desain istana kepresidenan di ibu kota baru karya Nyoman Nuarta, yang sudah disetujui Presiden Jokowi. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
"Mengutip 'tidak dipengaruhi arsitektur kolonial', saya perkirakan ini hanya dalam lingkup langgam ya?" ujarnya.
"Karena ilmu rancang bangun yang saat ini masih umum digunakan dalam struktur beton bertulang, rangka baja, dan sistem pondasi, semua memiliki akar tradisi arsitektur kolonial ketika pengetahuan ini dikenalkan ke bumi nusantara oleh pekerja rancang bangun kolonial," lanjut akun tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu ditimpali akun @grenaldy, yang menyebut jika tanpa 'kaidah' rancang bangun warisan kolonial, arsitektur asli nusantara akan tetap pakai umpak batu, dinding anyaman, dan beratapkan daun.
"Ya semoga nanti tidak ada aktivitas pengelasan dan cor beton," akun @addinoaris menambahkan.
Nyoman Nuarta dan design Istana Garuda. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Terlepas dari kontroversi desain istana yang dibuat oleh seniman patung itu, ada netizen yang menilai hal wajar jika karya seorang maestro menjadi pro kontra.
"Karya beliau selalu muncul di antara pro dan kontra, dari memuji mendukung, menghina sampai mengharamkan. Saya termenung, itulah maestro yang sejatinya penuh dengan tempaan dalam perjalanannya," tulis akun @i.eugene.h.
Selain yang mengkritik, memang tak sedikit juga yang memuji desain Istana Presiden di ibu kota baru karya Nyoman Nuarta itu. Salah satunya mentan Duta Besar RI untuk New Zealand, Tantowy Yahya.
ADVERTISEMENT
"Sangat megah. Desain yang modern dan fungsional yang berangkat dari nilai-nilai lokal. Kita, rakyat Indonesia pasti akan bangga ketika IKN ini terwujud nantinya," kata Tantowy Yahya.