Dikelola Pertamina, Ladang Minyak Raksasa Blok Rokan Kembali ke Ibu Pertiwi

8 Agustus 2021 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pertamina akan mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina akan mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) akan menjadi pengelola baru salah satu ladang minyak raksasa di Indonesia, Blok Rokan. Ladang minyak yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, Riau itu, selama ini dikelola perusahaan minyak raksasa asal Amerika Serikat (AS), melalui anak usahanya PT Chevron Pacific Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), akan mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia pada Senin (9/8) mulai pukul 00.01 WIB. Hal ini ditandai dengan seremoni alih kelola yang berlangsung Selasa (8/8) malam ini.
"Blok Rokan memiliki arti strategis bagi industri hulu migas nasional, kami mengundang Bapak/Ibu turut menyaksikan seremoni alih kelola Wilayah Kerja Rokan," demikian undangan yang diterima kumparan dari SKK Migas.

Blok Rokan Ladang Minyak Raksasa

Sebelum akhirnya diserahkan ke Pertamina, Blok Rokan merupakan salah satu ladang minyak raksasa di Indonesia. Mengutip data SKK Migas per kuartal I 2021, produksi minyak dan kondensat PT Chevron Pacific Indonesia selaku pengelola Blok Rokan, merupakan yang terbesar kedua setelah Blok Cepu yang dikelola Mobil Cepu Ltd.
ADVERTISEMENT
Realisasi produksi minyak Blok Rokan sebesar 162.951 barel per hari (bph). Angka itu memang belum mencapai target produksi yang dipatok 165.000 bph. Sedangkan pada 2020 lalu, produksinya mencapai 174.424 bph.
Ilustrasi kilang minyak Pertamina Blok Rokan. Foto: Pertamina
Selain produksi Blok Cepu yang ada di posisi pertama, sejauh ini hanya Blok Rokan yang memiliki produksi minyak dalam skala ratusan ribu barel per hari. Pada posisi ketiga di bawah Blok Rokan, ada PT Pertamina EP yang produksi minyaknya sebesar 73.503 bph.
SKK Migas mencatat, sejak beroperasi pada 1951 sampai Agustus 2021 ini, minyak yang diproduksi dari Blok Rokan mencapai 11,69 miliar barel. Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan, rata-rata produksi minyak Blok Rokan hampir setengah produksi minyak nasional.
ADVERTISEMENT
"Produksi Blok Rokan mencapai hampir separuh produksi nasional, tepatnya 46 persen. Jadi kalau tanpa Blok Rokan, maka akan semakin besar lagi impor minyak mentah yang dilakukan Indonesia," katanya dalam diskusi virtual soal pengelolaan Blok Rokan, Kamis (22/7).
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan, Jaffee A. Suardin, menyatakan kemampuan produksi Blok Rokan harus dikelola dengan baik. Di antaranya dengan mengebor sumur-sumur baru di wilayah kerja itu.
"Untuk program pengeboran, PHR akan melakukan sebanyak 84 sumur dan rencana program CPI yang akan di-carry over ke PHR sebanyak 77 sumur. Sehingga total 161 sumur akan dibor di Blok Rokan selama Agustus-Desember 2021," Jaffee melalui keterangan tertulis, Minggu (8/8).