Dor! Kim Jong-un Tembak Pedagang Valas, Seperti Apa Pergerakan Kurs Won Korut?

1 Desember 2020 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Jong Un saksikan latihan militer Korut Foto: KCNA via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un saksikan latihan militer Korut Foto: KCNA via Reuters
ADVERTISEMENT
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dilaporkan menembak salah seorang pelaku utama perdagangan valas (valuta asing) di Pyongyang. Hal itu dipicu kekesalan Kim, atas pergerakan nilai tukar won Korea Utara yang sangat fluktuatif.
ADVERTISEMENT
Kabar itu diungkapkan Badan intelijen Korea Selatan (NIS), seperti dilansir media yang berpusat di Seoul, World KBS. Aparat intelijen itu menyebutkan, Kim Jong-un telah menanggapi 'secara tidak rasional' kesulitan ekonomi negaranya. Termasuk lonjakan inflasi serta menurunnya aktivitas usaha.
Sementara media Barat, CBS News, melaporkan nilai tukar won Korea Utara terhadap dolar, baru-baru ini turun secara signifikan. Lantas seperti apa pergerakan nilai tukar won Korea Utara?
Mengutip pergerakan nilai tukar atau kurs kedua mata uang itu dari xe.com, pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap won Korea Utara dalam sepekan terakhir, ada di kisaran 899,9 hingga 900,4 won Korea Utara per dolar AS. Posisi terlemah won Korea Utara pada 900,4 per dolar AS terjadi pada Minggu (29/11).
ADVERTISEMENT
Jika dilihat data pergerakan kurs dalam sebulan, sebenarnya posisi nilai tukar won Korea Utara terhadap dolar AS, tak berbeda dengan seminggu terakhir.
Pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap won Korea Utara. Foto: xe.com
CBS News melaporkan, kemarahan Kim Jong-un tak hanya dipicu masalah valas, namun juga oleh memburuknya kondisi ekonomi Korea Utara. Pandemi COVID-19, membuat perbatasan dengan China diperketat. Demikian juga dengan aktivitas perdagangan. Padahal, selama ini sebagian besar kebutuhan Korea Utara dipasok dari sekutu utamanya itu.
Volume perdagangan Korut dengan China dalam 10 bulan terakhir melorot tajam, dibandingkan tahun lalu. Akibatnya harga bahan makanan melonjak empat kali lipat karena barang-barang China tidak masuk ke negara itu.
Meski demikian, hubungan kedua negara itu tetap sangat erat. Bahkan China diyakini menyediakan sejumlah dosis calon vaksin COVID-19 untuk Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, beserta keluarganya. Hal itu diungkapkan seorang pengamat asal Amerika Serikat yang mengaku mendapat informasi dari dua orang agen intelijen Jepang.
ADVERTISEMENT
Harry Kazianis, pengamat Korea Utara dari Center for the National Interest, lembaga kajian yang berpusat di Washington, AS, mengatakan Kim Jong-un, keluarganya, dan beberapa pejabat tinggi di Korea Utara turut menjadi peserta uji coba calon vaksin COVID-19.