Gaya Anies Digeruduk Buruh soal UMP: Temui Massa, Beri Penjelasan sambil Lesehan

29 November 2021 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan temui massa buruh di Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan temui massa buruh di Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Balaikota DKI Jakarta digeruduk kaum buruh yang mempersoalkan upah minimum provinsi (UMP) 2022, karena dianggap terlalu rendah. Massa pendemo menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menaikkan upah minimum tersebut.
ADVERTISEMENT
“Revisi SK UMP jika kamu benar-benar peduli, jika benar-benar empati. Kalau tidak, maka dipastikan kami semua akan masuk ke dalam,” ujar orator massa aksi lewat pengeras suara di mobil komando, Senin (29/11).
Sebelumnya, Anies menetapkan UMP DKI Jakarta untuk tahun 2022 naik 0,85 persen atau sekitar Rp 37.000. Angka itu sesuai batas atas yang ditetapkan Menteri Ketenagakerjaan, sedangkan persentase rata-rata kenaikan UMP dipatok 1,09 persen.
Digeruduk ratusan buruh yang berunjuk rasa menuntut kenaikan UMP, Anies Baswedan pun menggelar pernyataan pers kepada media. Menurutnya, kenaikan UMP sebesar 0,85 persen terpaksa ditempuh demi mengikuti aturan yang berlaku.
Tak hanya memberi penjelasan pada media yang meliput demo, Anies kemudian menemui massa pengunjuk rasa. Mengenakan seragam Korpri, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berjalan keluar dari Balai Kota.
ADVERTISEMENT
Dia pun hadir di tengah-tengah massa buruh yang tengah berunjuk rasa. Kepada pendemo yang dijumpainya, Anies kembali memberi penjelasan soal UMP. Kali ini sambil duduk lesehan di tengah-tengah massa.
"Teman-teman, kami memahami dan kami saat ini sedang bersama-sama memperjuangkan agar UMP di Jakarta naik lebih tinggi daripada formula yang ada sekarang," kata Anies.
Anies menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengusulkan kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, untuk meninjau ulang formula penetapan UMP 2022.
"Formula ini kalau diterapkan di Jakarta tidak sesuai. Oleh karena itu, kita mengirimkan surat formulanya harus memberikan rasa keadilan. Jadi, itu sudah kami kirimkan dan sekarang kita sedang fase pembahasan," kata Anies Baswedan.
Usai memberikan penjelasan selama sekitar 15 menit, Anies pun menyalami sejumlah buruh, kemudian ia kembali ke kantornya. Setelah itu, aksi demo buruh kembali berlanjut sambil mereka menyanyikan lagu dan menyalakan suar (flare) warna-warni.
ADVERTISEMENT