Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Habiskan Sisa Dana IPO Rp 1,8 T dalam Sepekan, MTEL Borong Menara & Fiber Optik
30 November 2023 14:26 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat melepas sahamnya ke publik, emiten yang biasa disebut Mitratel itu sukses meraup dana Rp 18,8 triliun. Sejak itu, MTEL agresif melakukan berbagai aksi korporasi menggemukkan aset produktif mereka.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, menjelaskan akuisisi 803 tower yang dilakukan pada Rabu (29/11), merupakan langkah untuk makin memperkuat posisi MTEL sebagai perusahaan infrastruktur digital terbesar di Indonesia.
803 tower telekomunikasi itu diakuisisi MTEL dari PT Gametraco Tunggal senilai Rp1,75 triliun. Dari langkah bisnis tersebut, Perseroan juga menambah 1.327 penyewa eksisting di menara yang diakuisisi.
“Langkah ini bagian dari strategi Mitratel memperluas pangsa pasar ke luar Pulau Jawa. Ekspansi tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan internet di berbagai daerah seiring meratanya pertumbuhan ekonomi," kata Dirut Mitratel yang akrab disapa Teddy itu, dalam perbincangan dengan media di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (30/11).
ADVERTISEMENT
Penetrasi ke luar Pulau Jawa oleh Mitratel diharapkan semakin kuat, karena dari 803 menara yang baru dibeli itu, sebanyak 562 menara atau 70 persen berada di luar Pulau Jawa. Komposisi tambahan aset ini menegaskan komitmen MTEL untuk menjadi mitra strategis industri operator telekomunikasi dalam menggelar ekspansi ke seluruh negeri.
Akuisisi Fiber Optik
Sebelumnya pada Selasa (28/11) Mitratel juga menuntaskan akuisisi fiber optik sepanjang total 967 km. Transaksi senilai Rp 85 miliar itu, dilakukan MTEL dengan PT Power Telecom.
Fiber optik sepanjang itu terbentang di tiga provinsi di Pulau Jawa, yakni Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah. Menurut Teddy, jaringan serat optik ini bernilai strategis karena melengkapi portofolio bisnis tower dengan Billable ratio sebesar 1,18x.
ADVERTISEMENT
"Ini strategis buat mengatasi low lantency (kelambanan akses), untuk mendukung layanan highspeed data internet," ujarnya.
Sementara itu Direktur Keuangan Mitratel, Ian Sigit Kurniawan, menjelaskan pembelian menara dan fiber optik itu seluruhnya dilakukan menggunakan dana internal. "Itu menggunakan sisa dana dari IPO yang totalnya Rp 18,8 triliun," papar Ian.
Untuk 2023, PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel mengalokasikan anggaran belanja modal Rp 7 triliun. Hingga akhir kuartal III 2023, sudah terserap 58 persen.
Dengan langkah akuisisi tersebut, saat ini Mitratel memiliki total 37.894 menara telekomunikasi dan menjadi yang terbesar tak hanya di Indonesia, tapi Asia Tenggara. Sementara jaringan fiber optik yang dikuasai melonjak jadi 30.009 km.