Hibahkan Kapal, Susi Pudjiastuti Minta Nelayan di Aceh Kejar Pengebom Ikan

17 April 2022 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susi Pudjiastuti live instagram serahkan kapal untuk nelayan di Pulau Simeulue, Aceh, Minggu (17/4). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti live instagram serahkan kapal untuk nelayan di Pulau Simeulue, Aceh, Minggu (17/4). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti mengungkapkan alasannya memilih Pulau Simeulue di Aceh jadi lokasi melancarkan aksi bagi-bagi kapal.
ADVERTISEMENT
Kegiatan bagi-bagi kapal ini sudah beberapa kali dilakukan Susi, terutama selepas tak menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan. Kegiatan ini juga masuk dalam kalender program Pandu Laut Nusantara, komunitas besutannya.
Kapal-kapal ini didapat lewat beragam cara. Mulai dari urun dana (crowdfunding) yang digelar Susi Cek Ombak dan Benih Baik, hingga ada yang sebagai bayaran dari hasil Susi 'manggung'. Salah satunya, ia pernah menjadi peraga busana rancangan Anne Avantie dengan bayaran 10 kapal.
Hal pertama yang ia lihat dalam memilih lokasi adalah terutama daerah-daerah nelayan yang pernah terdampak tsunami. Oleh karena itu, setelah menyasar nelayan Pandeglang dan Lampung, Aceh dan Palu menjadi target Susi selanjutnya.
"Simeulue ini termasuk salah satu pulau terdampak paling dekat dengan tsunami dan gempa tahun 2004. Sangat terdampak secara fisik, namun angka kematian rendah," ujar Susi pada Minggu (17/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Susi, potensi perekonomian sektor kelautan di pulau ini masih cukup besar. Termasuk juga sebagai upaya penguatan dalam hal pengawasan terumbu karang dan mangrove.
Berdasarkan pantauan kumparan, di Teluk Dalam yang menjadi salah satu lokasi pencarian nelayan, sebagian besar kawasan pantai ini dipenuhi hutan mangrove. Kapal-kapal juga mesti menjaga betul kecepatan lantaran banyaknya terumbu karang di dasar perairan ini.
Safrizal, panglima laut Teluk Dalam Simeulue, penerima kapal dari Susi Pudjiastuti. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Kawasan pesisir Aceh dikenal memiliki lembaga adat khusus untuk menjaga laut, yakni biasa dikenal sebagai panglima laut. Mereka ini bertugas melakukan pengawasan terhadap terumbu karang hingga memastikan keselamatan nelayan yang melaut.
Sebanyak 4 kapal, diberikan kepada para panglima laut ini. Susi berharap dengan adanya kapal yang lebih mendukung, mereka bisa memperkuat pengawasan.
ADVERTISEMENT
"Tolong dijaga, pulau kecil itu jangan ada yang ngebom. Dengan mesin Yamaha 15 PK ini cepat sekali yang main-main potas dan bom, kejar," pungkas Susi.
Selanjutnya, pendiri maskapai Susi Air itu secara khusus juga meminta nelayan membantu kemudahan akses transportasi bagi guru-guru yang mengajar di pulau kecil.
Dia mengaku sebelumnya pernah bertemu guru yang kesulitan mengajar siswa lantaran susah mendapatkan transportasi dari pulau ke pulau.
"Tolong jaga ya Pak, patroli dengan kapal-kapal itu, bisa pakai transportasi warga, bisa juga untuk cari ikan. Tempo hari Susi Cek Ombak wawancara Pak Guru yang mengajar di Pulau Teupah, sering kali kesulitan transport kadang-kadang uangnya tidak cukup dari kementerian bayar transportasi, tolong diantar," tutur Susi Pudjiastuti.
ADVERTISEMENT