Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Indramayu Lumbung Padi Jabar, Warganya Keluhkan Rekor Kenaikan Harga Beras
5 September 2023 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Warto (30), pedagang grosir beras di pasar tradisional Indramayu mengungkapkan, harga beras premium naik dari Rp 12.500 per kg jadi Rp 14.000 per kg.
“Ini rekor kenaikan harga tertinggi dari satu tahun terakhir,” ujar Warto kepada kumparan.com di grosir beras miliknya, Selasa (5/9).
Dia menuturkan, kenaikan harga yang tinggi dipicu kemarau panjang menyebabkan kasus gagal panen. Pasokan ke pasar berkurang, sehingga menaikkan harga penjualan.
“Stoknya menipis karena bisa jadi faktor kekeringan. Biasanya saya punya stok 30 ton, sekarang 15 ton juga udah bagus. Itu stok untuk 10 hari,” ujarnya.
Meski harga melonjak, Warto mengaku penjualannya tetap tinggi karena sebagai bahan pokok, beras tak tergantikan oleh komoditas lain. Dalam sehari, dia masih bisa menjual 3 ton beras ke konsumen.
ADVERTISEMENT
Pasokan beras ke konsumen dia dapat dari lokal Indramayu. "Seluruh stok dikirim dari pabrik beras di Desa Rambatan, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu," paparnya.
Kenaikan harga beras juga dikeluhkan Kasanah (50), ibu rumah tangga yang biasa membeli beras eceran.
“Ya gimana lagi, harga tinggi juga tetep saya beli, kan kebutuhan pokok,” keluh warga Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu itu.
Kenaikan Harga Beras Cetak Rekor Tertinggi
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Indramayu merupakan penghasil padi terbesar di Jawa Barat. Data 2021 menunjukkan, luas panen padi Indramayu mencapai 226.662 hektare dengan hasil produksi 1.363.312 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 782.131 ton beras.
Di posisi berikutnya, ada Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang yang jadi penopang produksi padi Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
BPS mengungkapkan harga beras eceran mengalami kenaikan hingga 13,76 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2023. Kenaikan ini menjadi rekor tertinggi sejak Oktober 2015.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menuturkan secara bulanan, harga beras eceran naik 1,43 persen (mtm).
"Secara year on year, inflasi beras Agustus 2023 ini merupakan inflasi tahunan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Terakhir kali inflasi beras year on year yang juga cukup tinggi terjadi pada Oktober 2015 yaitu sebesar 13,44 persen," jelasnya di kantor pusat BPS, Jumat (1/9).