Jokowi Ungkap Penyebab Udara Jabodetabek Jelek: Industri yang Pakai Batu Bara

14 Agustus 2023 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan bermotor mengalami kepadatan di salah satu ruas jalan di kawasan Cawang, Jakarta, Senin (14/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan bermotor mengalami kepadatan di salah satu ruas jalan di kawasan Cawang, Jakarta, Senin (14/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi mengungkapkan penyebab kualitas udara di Jabodetabek yang jelek selama satu minggu terakhir. Jokowi mengatakan, penyebabnya di antaranya karena kemarau panjang hingga aktivitas industri yang menggunakan batu bara.
ADVERTISEMENT
"Antara lain kemarau panjang selama 3 bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," kata Jokowi dalam pengantar ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8).
Per tanggal 12 Agustus 2023 kualitas udara di Jakarta berada di angka 156 dengan keterangan yang tidak sehat. Untuk itu, Jokowi memberikan sejumlah catatan agar kualitas udara di Jabodetabek dapat diperbaiki.
"Yang pertama jangka pendek. Dalam jangka pendek secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik. Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jokowi meminta agar ruang terbuka hijau diperbanyak dan jika diperlukan, perkantoran didorong untuk melaksanakan hybrid working.
"Yang kedua dalam jangka menengah konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal. Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian kereta cepat bulan depan juga sudah beroperasi dan juga percepatan elektrifikasi kendaraan umum dengan bantuan pemerintah," tuturnya.
10 Lokasi dengan polusi udara terburuk. Foto: Dok. nafas
Sementara untuk jangka panjang, Jokowi mengatakan diperlukan penguatan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Menurutnya, harus dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek.
"Dan yang terakhir mengedukasi publik yang seluas-luasnya," pungkasnya.