Kata IMF soal Dampak Bangkrutnya Raksasa Properti ke Ekonomi China

22 September 2021 8:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
China Evergrande Center di Hong Kong, China. Foto: Bobby Yip/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
China Evergrande Center di Hong Kong, China. Foto: Bobby Yip/REUTERS
ADVERTISEMENT
Salah satu raksasa properti China, Evergrande, terancam bangkrut dan memicu kekhawatiran akan berdampak ke ekonomi China. Kekhawatiran dampak ekonomi itu pun meluas, karena China merupakan negara dengan kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menggelar rapat khusus pada Selasa (21/9). Kepala Ekonom IMF, Gita Gopinath, meyakini China punya mekanisme untuk mencegah agar masalah yang membelit Evergrande tak berubah jadi krisis ekonomi sistemik.
"Kami yakin Beijing memiliki alat untuk mencegah situasi berubah menjadi krisis sistemik," kata Gita Gopinath dilansir Reuters, Rabu (22/9).
Dia menambahkan, properti merupakan salah satu penggerak perekonomian China. Potensi gagal bayar yang terjadi pada Evergrande, memang bisa saja berimplikasi pada aktivitas ekonomi dan stabilitas keuangan China.
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
"Kami mengikuti perkembangan di China dengan sangat cermat," imbuhnya. "Kami masih percaya bahwa China memiliki alat dan ruang kebijakan untuk mencegah ini berubah menjadi krisis sistemik," tandas Kepala Ekonom IMF itu.
ADVERTISEMENT
Evergrande berutang uang ke lebih dari 128 bank dan sekitar 121 lembaga keuangan non-bank. Hal itu terungkap dari surat Evergrande ke Pemerintah China.
Evergrande, perusahaan milik salah satu orang terkaya di dunia Hui Ka Yan, dililit utang USD 300 miliar atau setara Rp 4.300 triliun. Utang itu terancam gagal bayar kepada para investornya, baik korporasi maupun ritel. Sementara sejumlah proyek properti garapan Evergrande terbengkalai.
Puncaknya, masyarakat pemegang obligasi Evergrande yang khawatir dananya akan raib, mendatangi kantor Evergrande di Shenzen, China, pada pekan lalu. Aksi ini mereka lakukan, setelah perusahaan menawarkan pengembalian dana obligasi dengan dicicil.