Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kata SKK Migas soal Protes China ke RI Terkait Pengeboran di Laut China Selatan
2 Desember 2021 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan kegiatan pengeboran minyak dan gas alam di lepas pantai Laut China Selatan, wilayah yang masih menjadi sengketa bagi dua negara," demikian ditulis Reuters, Kamis (2/12), mengutip empat sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas A. Rinto Pudyantoro menyatakan, tak pernah menerima permintaan dari China untuk menghentikan pengeboran migas di wilayah perairan Indonesia.
"Tidak, China tidak pernah meminta untuk menghentikan kegiatan pengeboran di wilayah perairan Indonesia. Operasi pengeboran Juli-November tetap berjalan sangat baik," kata Rinto kepada kumparan, di sela FGD 'Identifikasi Faktor Pendorong Investasi Hulu Migas di Indonesia', di Badung, Bali, Kamis (2/12).
Tapi Rinto mengakui keberadaan sejumlah kapal China Coast Guard di Laut China Selatan. "Itu untuk mengawasi aktivitas, tapi tidak ada gangguan dan atau intervensi. Sejauh ini oke," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu blok migas di sekitar wilayah Laut China Selatan adalah South Natuna Sea yang dikelola perusahaan migas nasional Medco E&P sejak 2016. Sebelumnya blok migas itu dikelola ConocoPhillips.
Medco memang tengah menggenjot investasi di blok migas tersebut, menyusul temuan cadangan migas terbaru di Sumur Eksplorasi Terubuk-5. Dari hasil pengeboran, sumur tersebut memiliki cadangan 2.287 barel minyak per hari (bopd), 32,89 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd), dan 304,1 barel kondensat per hari (bcpd).
ADVERTISEMENT
"Wilayah Kerja kita tidak termasuk dalam wilayah dispute," tandas Leony.