Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kisah Eks Pegawai KPK Usai Dipecat: Jualan Kuliner Sambal hingga Empal Gentong
11 Oktober 2021 12:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bisnis kuliner dengan jualan online jadi pilihan sejumlah eks pegawai KPK tersebut. Hal itu diungkapkan mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap, melalui akun twitternya. Yudi bahkan ikut mempromosikan usaha teman-temannya itu.
"Mas Panji salah satu pegawai KPK yang diberhentikan, hari ini launching kulinernya. Silakan order ya tweeps," kata Yudi, Senin (11/10), seraya memposting menu empal gentong yang jadi jualan Panji Prianggoro.
Saat masih aktif sebagai pegawai KPK, Panji Prianggoro yang merupakan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menjabat Direktur Deteksi dan Analisis Korupsi. "Beliau jago surveilance dalam mengintai pihak terkait korupsi," ujar Yudi Purnomo.
Menurut Yudi, Panji merupakan andalannya dalam melakukan pengintaian sebelum operasi tangkap tangan koruptor. "Mas Panji ini sosok sederhana, dan dia kalo OTT salah satu andalanku sebagai tim surveilance, sudah banyak OTT berhasil dibantu kinerja mas Panji yang persisten ini," imbuh Yudi Purnomo yang sebelumnya merupakan penyidik di KPK.
ADVERTISEMENT
Tak cuma Panji yang beralih dari kegiatan pemberantasan korupsi ke jualan kuliner . Hal serupa juga dilakukan Tata Khoiriyah yang sebelumnya bertugas di bagian Humas KPK. Dia memilih berjualan kue kering.
Sementara Anissa Rahmadhany atau Ninis dan Juliandi Tigor Simanjuntak, masing-masing jualan sambal botolan dengan merek Ninis Kitchen dan nasi goreng.
Mereka semua merupakan bagian dari 57 pegawai KPK yang dipecat per 30 September lalu, karena tak lulus TWK untuk diangkat menjadi ASN. Selain mereka kini yang buka usaha kuliner, terdapat nama-nama senior di KPK seperti penyidik senior KPK Novel Baswedan dan Ambarita Damanik, penyelidik KPK Harun Al-Rasyid, serta puluhan nama lainnya.