Kisah Eks Pegawai KPK Usai Dipecat: Jualan Kuliner Sambal hingga Empal Gentong

11 Oktober 2021 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan KPK menggelar unjuk rasa di sekitar Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Senin (27/9/2021).  Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan KPK menggelar unjuk rasa di sekitar Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Senin (27/9/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan gagal jadi ASN (Aparatur Sipil Negara), bikin 57 pegawai termasuk penyidik senior KPK dipecat. Tapi hidup harus terus berjalan, mereka pun merambah kegiatan baru untuk menafkahi keluarga, jualan beragam kuliner mulai sambal hingga empal gentong.
ADVERTISEMENT
Bisnis kuliner dengan jualan online jadi pilihan sejumlah eks pegawai KPK tersebut. Hal itu diungkapkan mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap, melalui akun twitternya. Yudi bahkan ikut mempromosikan usaha teman-temannya itu.
"Mas Panji salah satu pegawai KPK yang diberhentikan, hari ini launching kulinernya. Silakan order ya tweeps," kata Yudi, Senin (11/10), seraya memposting menu empal gentong yang jadi jualan Panji Prianggoro.
Saat masih aktif sebagai pegawai KPK, Panji Prianggoro yang merupakan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menjabat Direktur Deteksi dan Analisis Korupsi. "Beliau jago surveilance dalam mengintai pihak terkait korupsi," ujar Yudi Purnomo.
Seorang pegawai KPK Yudi Purnomo berjalan keluar sambil membawa peralatan pribadi dari meja kerjanya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Menurut Yudi, Panji merupakan andalannya dalam melakukan pengintaian sebelum operasi tangkap tangan koruptor. "Mas Panji ini sosok sederhana, dan dia kalo OTT salah satu andalanku sebagai tim surveilance, sudah banyak OTT berhasil dibantu kinerja mas Panji yang persisten ini," imbuh Yudi Purnomo yang sebelumnya merupakan penyidik di KPK.
ADVERTISEMENT
Tak cuma Panji yang beralih dari kegiatan pemberantasan korupsi ke jualan kuliner. Hal serupa juga dilakukan Tata Khoiriyah yang sebelumnya bertugas di bagian Humas KPK. Dia memilih berjualan kue kering.
Sementara Anissa Rahmadhany atau Ninis dan Juliandi Tigor Simanjuntak, masing-masing jualan sambal botolan dengan merek Ninis Kitchen dan nasi goreng.
Mereka semua merupakan bagian dari 57 pegawai KPK yang dipecat per 30 September lalu, karena tak lulus TWK untuk diangkat menjadi ASN. Selain mereka kini yang buka usaha kuliner, terdapat nama-nama senior di KPK seperti penyidik senior KPK Novel Baswedan dan Ambarita Damanik, penyelidik KPK Harun Al-Rasyid, serta puluhan nama lainnya.