Kisah Pilu William Tanuwijaya di Tokopedia: Diabaikan Pelamar, Diusir Investor

16 Juni 2021 9:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO dan Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya. Foto: Tokopedia
zoom-in-whitePerbesar
CEO dan Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya. Foto: Tokopedia
ADVERTISEMENT
Kisah pilu kadang mewarnai perjalanan hidup sebelum akhirnya meraih kesuksesan. Hal itu juga dialami pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya, hingga kini perusahaan yang didirikannya jadi e-commerce terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kepiluan itu dialami mulai dari latar belakang keluarganya yang sederhana, membuat William Tanuwijaya tak punya kemewahan untuk menjalani kuliah. Apalagi ayahnya sakit, sehingga dia harus berupaya membiayai kuliahnya sendiri dengan bekerja sebagai penjaga warnet.
"Tapi itu membuka peluang, karena 12 jam sehari saya bisa akses internet. Padahal saat itu internet masih mahal," kata William Tanuwijaya saat berbincang dengan Deddy Corbuzier di Podcast Close The Door, dikutip Rabu (16/6).
Berawal dari situ, gagasannya mendirikan platform jual-beli online muncul, hingga kini jadi besar dan dikenal sebagai Tokopedia. Tapi sejumlah kisah pilu, mewarnai perjalanannya meraih sukses:

Biayai Kuliah dengan Jaga Warnet

Keterbatasan biaya membuat William harus membiayai kuliah dengan bekerja sebagai penjaga warnet. Hal itu dia jalani setiap hari, mulai pukul 9 pagi hingga 9 malam. Selama 12 jam kerja malam, siangnya dia menjalani kuliah.
ADVERTISEMENT

Diremehkan Calon Investor

Ilustrasi Mitra Tokopedia. Foto: Dok. Tokopedia
Lulus kuliah pada 2003, William Tanuwijaya sempat bekerja di perusahaan teknologi. Tapi kemudian dia merintis usaha sendiri pada 2007 dengan mendirikan Tokopedia bersama kawannya, Leontinus Alpha Edison. Untuk membesarkan usahanya, dia pun mencoba menggaet investor lokal. Tapi idenya berulang kali diremehkan calon investor. Termasuk soal latar belakang keluarganya yang pas-pasan.

Diabaikan Pelamar Kerja

Untuk membesarkan Tokopedia, ada masa di mana William Tanuwijaya mengikuti Job Expo untuk merekrut calon pekerja. Dua hari di acara itu, tak satu pun pelamar kerja yang mereka terima. Sementara di booth lain, dia menyaksikan antrean pelamar.

Belum Pernah Naik Pesawat

Meski mulai menyandang status sebagai 'pengusaha', namun di masa-masa rintisan Tokopedia hidupnya sangat sederhana. Bahkan dia mengaku belum pernah naik pesawat, apalagi ke luar negeri. “(Sebelumnya) enggak pernah ke luar negeri, enggak punya paspor segala macam,” ujarnya. Perjalanan paling jauh yang pernah ditempuhnya adalah dari kampung halaman di Pematang Siantar, ke Jakarta untuk kuliah.
ADVERTISEMENT

Bertemu Investor 5 Menit, Lalu Diusir

Pada 2010 William Tanuwijaya punya kesempatan bertemu dengan seorang investor modal ventura asal Amerika Serikat, yang sedang berkunjung ke Jakarta. Tapi kemampuan bahasa Inggrisnya yang terbata-bata, membuat dia diusir investor itu. “Saya ketemu mereka hanya 5 menit. Saya ibaratnya diusirlah karena saya enggak bisa Bahasa Inggris,” ujarnya.

Titik Balik Kesuksesan

Pada 2013 William Tanuwijaya diundang SoftBank Korea untuk datang ke kantor pusat mereka di Jepang, bertemu dengan Masayoshi Son. Saat itu pun, dia hanya diberi waktu 5 menit mempresentasikan proposal bisnisnya. Berbeda dengan pengalaman buruknya di Jakarta, dari pertemuan inilah Tokopedia pada 2014 meraup pendanaan sebesar USD 100 juta atau saat itu setara Rp 1,2 triliun.
ADVERTISEMENT