Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Komoditas Ekspor Pertanian Andalan Jokowi: Porang sampai Sarang Burung Walet
25 Agustus 2021 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tiga komoditas pertanian yakni porang , edamame, dan sarang burung walet , disebut Presiden Jokowi sebagai andalan ekspor. Hal tersebut dia sampaikan, karena pertanian tetap tumbuh positif, bahkan ketika pertumbuhan ekonomi nasional masih negatif di zona resesi.
ADVERTISEMENT
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan sektor pertanian di kuartal I 2021 sebesar 2,95 persen, ketika ekonomi masih kontraksi 0,74 persen. Demikian juga saat ekonomi sudah positif dan keluar dari zona resesi di kuartal II 2021, sektor pertanian tetap tumbuh 0,38 persen.
“Saya yakin di kuartal III pertanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi,” kata Jokowi dalam Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2021, Rabu (25/8).
Keyakinan Jokowi itu didasari oleh besarnya pasar komoditas pertanian, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor . “Kita tahu pada semester I 2021 dari Januari sampai Juni 2021 ekspor sektor pertanian mencapai Rp 282 triliun atau USD 1,95 miliar. Angka itu naik 4,05 persen dibandingkan periode yang sama 2020 yaitu sebesar Rp 247 triliun atau USD 1,71 miliar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut porang, sarang burung walet , dan edamame sebagai andalan sektor pertanian untuk ekspor. Apalagi harga porang di pasar ekspor menggairahkan petani untuk terus menanam dan membudidayakan umbi-umbian itu.
“Saya melihat di lapangan seperti tadi saya sampaikan porang ke depan menjadikan pasar ekspor yang masih sangat besar. Tetapi saya titip agar komoditas porang ini didorong untuk sampai bisa menghasilkan barang jadi, baik berupa kosmetik berupa beras atau makanan yang lainnya,” tutur Jokowi.
Tanam Porang 3 Tahun Bisa Beli Mobil
Dalam dialog dengan petani porang di Madiun, Kamis (19/8), Jokowi mendapati antusiasme mereka dalam bertanam komoditas ekspor itu.
"Petani milenial, petani muda di desa kami di Madiun, kalau zaman dulu lulus sekolah cari kerja di kota. Kalau sekarang tidak Pak, lulus sekolah jadi petani porang. Tiga tahun berjuang bertani porang, setelah tiga tahun bawa pulang mobil," ujar Yoyok Triyono, salah seorang petani porang kepada Jokowi , Kamis (19/8).
ADVERTISEMENT
Sementara petani porang lainnya, Warsito, mengungkapkan dari satu hektare lahan, ia bisa memperoleh 15 hingga 20 ton umbi porang dalam rentang waktu tanam 8 bulan. "Kurang lebih (nilainya) sekitar Rp 35 juta-Rp 40 juta," kata Warsito.