Luhut Bangga 1,2 Miliar Alat Suntik asal RI Tembus Ekspor ke Ukraina dan Unicef

26 Agustus 2021 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan lepas ekspor alat suntik sekali pakai buatan Indonesia, produk PT Oneject Indonesia. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan lepas ekspor alat suntik sekali pakai buatan Indonesia, produk PT Oneject Indonesia. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melepas ekspor alat suntik buatan Indonesia yang dipesan lembaga di bawah PBB, Unicef. Ekspor yang dilepas baru sebagian dari total peanan Unicef sebanyak 850 juta alat suntik hingga 2022 nanti.
ADVERTISEMENT
Selain dari Unicef, kontrak ekspor juga diperoleh dari Kementerian Kesehatan Ukraina. Luhut menyatakan hal ini sebagai suatu pencapaian industri alat kesehatan nasional, di tengah ketergantungan yang besar selama ini terhadap impor alat kesehatan.
"Hari ini saya melihat satu pencapaian baru yang ditorehkan oleh anak bangsa kita. Yaitu sebuah perusahaan alat suntik sekali pakai asli Indonesia yang berhasil mendapat pesanan dari UNICEF sebanyak 1,2 miliar alat suntik hingga tahun 2022 nanti," kata Luhut di akun instagramnya, Kamis (26/8).
Luhut menyaksikan pelepasan ekspor 200 kontainer tersebut, bersama Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Peneliti mengisi jarum suntik dengan kandidat vaksin virus corona yang siap di uji coba di Pusat Penelitian Primata Thailand Universitas Chulalongkorn. Foto: AFP/Mladen ANTONOV
Kontrak ekspor alat suntik sekali pakai ini diperoleh PT Oneject Indonesia (Oneject), yang merupakan produsen alat suntik ADS & Safety Needle. Ekspor alat suntik auto disable syringe (ADS) yang dilepas kali ini, selain merupakan pesanan Unicef (United Nations Children's Fund), juga untuk Kementerian Kesehatan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Ekspor perdana ke dua importir tersebut dilepas sebanyak 150 juta alat suntik atau senilai USD 10,5 juta atau sekitar Rp 151 miliar.
Direktur Utama PT Oneject Indonesia, Jahja Tear Tjahjana, menjelaskan kontrak ekspor yang diraih perusahaannya yakni sebanyak 850 juta pieces dari Unicef. Sementara dari Kementerian kesehatan Ukraina sebanyak 30 juta piece.
"Pengiriman perdana untuk pembelian Unicef dilakukan sebanyak 120 juta pieces. Pengirimannya akan dilakukan bersamaan dengan order pembelian dari Kementerian Kesehatan Ukraina," ujarnya dalam pelepasan ekspor jarum suntik secara virtual, Kamis (26/8).