Maskapai Penerbangan Australia, Qantas, Pertama Kali Tunjuk Perempuan Jadi CEO

2 Mei 2023 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Qantas Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Qantas Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maskapai penerbangan terkemuka Australia, Qantas, menunjuk perempuan sebagai CEO untuk pertama kalinya. Vanessa Hudson yang sebelumnya menjabat Chief Financial Officer Qantas, ditunjuk menggantikan CEO sebelumnya, Alan Joyce.
ADVERTISEMENT
Vanessa Hudson adalah salah satu dari sedikit perempuan di industri penerbangan. Alan Joyce yang dia gantikan, sudah memimpin Qantas selama 15 tahun. Hal itu menjadikannya CEO terlama di korporasi Australia dan menjadi salah satu yang senior di antara pemimpin industri penerbangan global.
"Tidak banyak CEO wanita di industri penerbangan dunia, dan merupakan penghargaan bagi negara ini bahwa seorang pria gay seperti saya ditunjuk 15 tahun lalu untuk menjadi CEO perusahaan, dan sekarang kami memiliki wanita pertama yang terakreditasi di dewan direksi," kata Joyce dilansir Reuters, Selasa (2/5).
Industri penerbangan merupakan bisnis yang sangat maskulin. Hanya sedikit perempuan yang berkiprah di sektor tersebut, apalagi yang memimpin maskapai penerbangan sebagai CEO. Data yang dirilis flighglobal.com mengungkapkan, dari 5 ribu maskapai penerbangan yang beroperasi di dunia, hanya 7 persen yang dipimpin oleh CEO perempuan.
ADVERTISEMENT
"Saya menjadi CEO Qantas dengan pemahaman yang sangat mendalam tentang organisasi ini," kata Hudson dalam konferensi pers pertamanya.
Selain Qantas, maskapai penerbangan yang dipimpin CEO perempuan antara lain Virgin Australia di bawah kepemimpinan Jayne Hrdlicka.
Pegasus Airlines, maskapai penerbangan berbiaya murah asal Turki, sejak April 2022 juga dipimpin CEO perempuan, Guliz Ozturk. Dia menjadi CEO perempuan pertama di maskapai tersebut, dari posisi sebelumnya sebagai Chief Commercial Officer. Posisi itu dicapai setelah dia berkarier selama 38 tahun di Pegasus Airlines.