Mendag Lutfi Bawa Kontrak Dagang Rp 20 T dari China: Ekspor Porang sampai Nanas

4 April 2021 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi berhasil meraih kontrak dagang senilai USD 1,38 miliar atau sekitar Rp 20,04 triliun dari China. Kontrak dagang senilai itu disepakati berupa ekspor sejumlah komoditas pertanian Indonesia ke China, mulai dari porang, sarang burung walet, gula aren, hingga buah tropis khususnya nanas.
ADVERTISEMENT
“Kesepakatan dagang tersebut berasal dari komitmen enam perusahaan Tiongkok yang akan mengimpor produk sarang burung walet, buah tropis khususnya nanas, porang, gula aren dan furnitur,” kata Muhammad Lutfi melalui keterangan resmi, dikutip kumparan Minggu (4/4).
Untuk produk furnitur, menurut Mendag Lutfi, Shandong Jinruyi Group mengungkapkan minatnya melakukan investasi di Indonesia yang diperkirakan bisa menyerap hingga 3.000 tenaga kerja.
Seperti diketahui, Mendag Muhammad Lutfi berkunjung ke China bersama Menlu Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir, pada 1-3 April 2021 lalu. Sejumlah pertemuan diagendakan dalam kunjungan kerja para Menteri tersebut, di antaranya pertemuan dengan pejabat pemerintah Provinsi Fujian, Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Zhang Ziangchen, serta Menteri Luar Negeri RRT, Wang Yi.
ADVERTISEMENT
Mendag Lutfi juga bertemu dengan Chairman China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA) Ma Zengjun dan Chairman Shandong Timber and Wood Association Yang Yuelu. Serta para pelaku usaha Tiongkok yang fokus pada perdagangan produk pertanian, perikanan, dan furnitur.
Produk sarang burung walet andalan ekspor Indonesia ke China. Foto: Dok. Istimewa
Mendag Lutfi juga menargetkan peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok dalam tiga tahun ke depan. "Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia ke Tiongkok menjadi USD 100 miliar pada 2024," tegasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor Indonesia ke China pada 2020 tercatat sebesar USD 31,78 miliar atau naik 13,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara total perdagangan kedua negara di tahun yang sama tercatat sebesar USD 71,41 miliar.
Selain kesepakatan dagang dan investasi, Mendag Lutfi mengungkapkan, kedua negara sepakat menjajaki kerja sama ekonomi yang lebih dalam dengan melakukan pembaruan dari skema bilateral Economic and Trade Cooperation yang telah terjalin sejak 2011 menjadi Trade and Investment Facility Agreement (TIFA).
ADVERTISEMENT
Indonesia dan China juga sepakat mengoptimalisasi kesepakatan yang telah terjalin seperti dalam skema ASEAN-China FTA dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Kedua negara juga sepakat memperkuat perdagangan multilateral dalam kerangka World Trade Organization (WTO). Pemerintah China berharap Indonesia dapat mendukung proposal Investment Facilitation yang sedang digagas di WTO.
Secara umum, Mendag bersama Menlu dan Menteri BUMN menyepakati penguatan komitmen Indonesia dengan China soal isu kawasan, kerja sama ekonomi, investasi, pendidikan, serta penanganan pandemi, pemulihan ekonomi, dan percepatan vaksinasi.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.