Meretas Asa 2.000 UMKM Baduy yang Tutup Akibat Pandemi, Usai Dipromosikan Jokowi

16 Agustus 2021 11:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi saat Pidato Kenegaraan.  Foto: Dok. Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi saat Pidato Kenegaraan. Foto: Dok. Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Sebanyak 2.000 UMKM suku Baduy menutup usaha mereka akibat pandemi. Kini mereka berharap bisa bangkit, usai dipromosikan Presiden Jokowi di acara pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR, Senin (16/8).
ADVERTISEMENT
Dalam acara kenegaraan tahunan itu, Jokowi mengenakan pakaian khas suku Baduy, Banten. Pakaian sederhana serba hitam yang hampir tanpa aksesori itu, disebut baju kampret. Jokowi juga mengenakan ikat kepala, melengkapi pakaian khas Baduy yang membalut tubuhnya.
"Busana yang saya pakai adalah busana pakaian adat Baduy. Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel, dan nyaman dipakai," kata Jokowi di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/8).
Sejumlah warga Baduy Dalam berjalan menuju kota Rangkasbitung di Lebak, Banten, Jumat (21/5/2021). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
Ketua adat masyarakat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, mengungkapkan UMKM di desanya menutup usaha, setelah tak ada lagi kunjungan wisatawan yang biasanya ramai, terutama dari kawasan Jabodetabek.
Pada sisi lain, dia merasa bangga Presiden Jokowi menggunakan pakaian busana Baduy dalam acara kenegaraan. "Kami tentu memberikan penghargaan besar terhadap Bapak Presiden Jokowi yang memakai busana pakaian adat masyarakat Badui, " katanya seperti dilansir Antara, Senin (16/8).
ADVERTISEMENT
"Kami yakin pelaku UMKM akan dibanjiri pesanan setelah Bapak Presiden Jokowi memakai busana Baduy itu," lanjut Jaro Saija mengungkapkan harapannya.
Menurut dia, sebagian besar pelaku UMKM masyarakat suku Baduy memproduksi aneka kerajinan tenun, batik Baduy, pakaian kampret atau pangsi, selendang, suvenir atau cinderamata, kain pengikat kepala madu dan golok.