Pelabuhan Patimban Terwujud di Masa Jokowi, Awalnya Digagas SBY di Cilamaya

21 Desember 2020 6:44 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian perdana Pelabuhan Internasional Patimban, secara virtual, Minggu, (20/12). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian perdana Pelabuhan Internasional Patimban, secara virtual, Minggu, (20/12). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Peresmian Pelabuhan Patimban dilakukan secara virtual, ditandai pelepasan perdana ekspor 140 unit mobil Toyota ke Brunei Darussalam.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menjelaskan, Pelabuhan Patimban memang akan memiliki kapasitas pengiriman ekspor yang besar dan akan mendukung kinerja industri manufaktur termasuk produk otomotif di kawasan Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Tapi Jokowi juga menginginkan Pelabuhan Patimban dapat mendongkrak kinerja ekspor untuk sektor industri lainnya.
“Tetapi saya ingatkan bahwa Pelabuhan Patimban ini juga harus mendukung ekspor produk-produk lainnya yang menggerakkan ekonomi UMKM, sektor pertanian, industri kreatif serta produk-produk lainnya sehingga mampu bersaing di pasar global,” kata Jokowi dalam soft launching dan pengoperasian perdana Pelabuhan Internasional Patimban, dari Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (20/12).

Pelabuhan Patimban Beroperasi Penuh 2027

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Meski saat ini sudah mulai beroperasi, namun Pelabuhan Patimban yang dibangun bertahap, ditargetkan baru benar-benar rampung pada 2027. Proyek ini sendiri dicanangkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Jokowi pada 2016. Sedangkan proses konstruksinya baru dimulai pada 2018.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), total nilai proyek pembangunan Pelabuhan Patimban mencapai Rp 43,2 triliun. Sebanyak 79 persen dananya berasal dari pinjaman bertahap dari Pemerintah Jepang melalui JICA (Japan International Cooperatian Agency), 10 persen dari APBN, serta 11 persen dari badan usaha pemegang konsesi.

Awalnya Digagas SBY di Cilamaya

Meski Pelabuhan Patimban mulai dibangun di masa Pemerintahan Presiden Jokowi, namun gagasan soal perlunya Indonesia memiliki pelabuhan baru untuk mengantisipasi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok, sudah muncul di masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tapi saat itu pilihan lokasinya di Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Seperti juga Pelabuhan Patimban, rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya dikerjasamakan dengan Pemerintah Jepang. Pembahasan antara kedua pemerintah sudah dilakukan sejak 2012. Proyek Pelabuhan Cilamaya masuk ke dalam paket Metropolitan Priority Area (MPA), yang merupakan proyek-proyek infrastruktur unggulan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Belum juga terwujud, masalah di proyek Pelabuhan Cilamaya kemudian mencuat. Keberadaan pelabuhan di wilayah itu dikhawatirkan mengganggu kabel bawah laut milik PT PLN, serta pipa-pipa minyak dari wilayah kerja migas yang dikelola PT Pertamina, yang sudah lebih dulu ada di lepas pantai Karawang.
Atas pertimbangan itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada April 2015 akhirnya membatalkan Cilamaya sebagai lokasi proyek pelabuhan baru yang pernah digagas di masa SBY. Sebagai gantinya, Patimban di Kabupaten Subang dipilih sebagai lokasi baru, hingga akhirnya kini pelabuhan itu mulai terwujud.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: