Peluang Investasi buat Para Pemburu Cuan: Green Sukuk Ritel ST008

Uang rupiah. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS

Pemerintah kembali menerbitkan surat berharga negara (SBN), kali ini berupa obligasi syariah bernama Green Sukuk Ritel ST008. Produk investasi syariah ini menawarkan imbal hasil atau cuan, setara bunga minimal 4,8 persen per tahun.

Dikutip dari keterangan resmi Kementerian Keuangan, Sukuk Tabungan merupakan penerbitan Green Sukuk Ritel pertama. Hal ini menunjukkan komitmen dan kontribusi Pemerintah, dalam mengembangkan pasar keuangan Syariah.

"Selain itu juga komitmen dalam mengatasi perubahan iklim, yang diwujudkan melalui penerbitan instrumen pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan," demikian dikutip kumparan, Selasa (2/11).

Sebagai produk investasi keuangan berkelanjutan, dana Sukuk Tabungan seri ST008 akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan di dua sektor. Yakni transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Ilustrasi investasi. Foto: Shutter Stock

Yang menarik, Sukuk Tabungan ST008 ini menawarkan imbal hasil minimal setara bunga 4,8 persen atau 1,3 persen di atas BI 7-Day Reverse Repo Rate. Imbal hasil mana yang berlaku, yakni yang posisinya lebih tinggi.

Artinya jika BI Rate di posisi 3 persen, maka bunga yang berlaku untuk Sukuk Tabungan ST008 bukan 4,3 persen, melainkan tetap 4,8 persen (suku bunga minimal). Tapi jika BI Rate di posisi 4,5 persen, maka cuan yang berlaku untuk Sukuk Tabungan ST008 adalah naik jadi 5,8 persen per tahun.

"Penyesuaian imbal hasil akan dilakukan per 3 bulan," tulis Kemenkeu.

Masa penawaran produk investasi ini hanya 1-17 November 2021 dan jatuh tempo pada 10 November 2023. Adapun pemesanan minimumnya hanya Rp 1 juta.

Meski tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, namun Sukuk Tabungan ST008 memiliki fasilitas early redemption. Hal ini memungkinkan investor obligasi syariah, menerima sebagian pelunasan pokok ST008 dari Pemerintah sebelum jatuh tempo.