Penjualan Sex Toys di China Melejit saat Pandemi, Pembelinya Milenial dan Cewek

19 Oktober 2020 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robot Seks Foto: Sex Doll Genie
zoom-in-whitePerbesar
Robot Seks Foto: Sex Doll Genie
ADVERTISEMENT
Penjualan mainan seks atau sex toys di China melejit di masa pandemi. Perusahaan riset pasar iiMedia mengungkapkan, pangsa pasar sex toys di Negeri Tirai Bambu itu mencapai USD 14,7 miliar atau setara Rp 216 triliun.
ADVERTISEMENT
Lonjakan penjualan itu terjadi seiring dengan makin populernya pencarian keyword 'sex toys' di mesin pencari Baidu. Analis Pasar Daxue Consulting yang berbasis di Shanghai, Steffi Noel, menjelaskan lonjakan pencairan itu terjadi seiring merebaknya pandemi virus corona di China, yakni pada rentak Januari-Juni 2020.
Dikutip dari AFP, iiMedia juga melaporkan pasar terbesar dari produk sex toys di China adalah kalangan milenial dan perempuan. Laporan tersebut menilai hal ini tak mengherankan, karena pandemi yang diikuti dengan lockdown membuat kalangan milenial China kehilangan kesempatan untuk berkencan.
"Sebelumnya, saya merasa sedikit takut dan malu untuk menggunakan sex toys," kata seorang pemuda China berusia 27 tahun, sebut saja bernama Amy. "Kemudian saya menemukan dunia baru," lanjut dia sembari mengungkapkan rencana untuk menambah koleksi sex toys-nya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu seorang konsultan seks online, Yi Heng, mengaku punya banyak klien dari kaum perempuan. Menurutnya, mereka sudah tak sungkan lagi mengaku sebagai pengguna sex toys. Yi yang memiliki lebih dari 700.000 pengikut di platform Weibo aplikasi semacam twitter di China.
Pembuatan robot seks di WMDOLL Foto: Aly Song/Reuters
"Cukup banyak perempuan dan milenial... yang aktif secara seksual memiliki sikap yang sangat terbuka terhadap penggunaan mainan seks," kata Yi kepada AFP. "Mereka melihatnya sangat alami dan normal," lanjutnya.
Tapi Steffi Noelmenambahkan bahwa lonjakan permintaan domestik sex toys selama pandemi, mungkin tidak menghasilkan pertumbuhan jangka panjang yang besar.
"Orang-orang yang membeli sex toys selama pandemi kebanyakan adalah pembeli pertama kali," kata Noel. Dia menambahkan, 70 persen dari mereka kemungkinan besar hanya akan sekali saja membeli mainan seks itu.
Pembuatan robot seks di WMDOLL Foto: Aly Song/Reuters
Meski demikian, dia menambahkan industri sex toys China akan terus berkembang untuk memasok pasar global. China sekarang memproduksi 70 persen sex toys di pasar global. Importir terbesarnya adalah Prancis, Italia, dan AS. Sedangkan produk yang paling populer adalah vibrator dan boneka seks.
ADVERTISEMENT
Data Daxue Consulting mengungkapkan, pada semester I 2020, ekspor melonjak hingga 50 persen secara year on year. Lonjakan permintaan ini diakui raksasa e-commerce China, AliExpress. Pabrik berlomba untuk memenuhi permintaan di dunia, karena banyak penduduk tak bisa kencan akibat terjebak kebijakan lockdown.
"Kami mengekspor lebih dari 1.000 boneka seks per bulan ... kami telah mencapai kapasitas produksi penuh," kata seorang manajer bermarga Feng, di Shengyi Adult Products Co, salah satu produsen boneka seks di China kepada AFP.