Perang India-Pakistan Dinilai Akan Pengaruhi Harga Emas dan Kurs Rupiah

7 Mei 2025 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel keamanan India berjaga saat seorang wanita berjalan di sepanjang jalan di Wuyan dekat kota utama Srinagar di Kashmir yang dikelola India, Rabu (7/5/2025). Foto: TAUSEEF MUSTAFA/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Personel keamanan India berjaga saat seorang wanita berjalan di sepanjang jalan di Wuyan dekat kota utama Srinagar di Kashmir yang dikelola India, Rabu (7/5/2025). Foto: TAUSEEF MUSTAFA/AFP
ADVERTISEMENT
Ketegangan militer terbaru antara India dan Pakistan, yang dipicu oleh serangan udara India ke wilayah Pakistan dalam operasi Sindoor, diprediksi akan mempengaruhi harga emas dunia.
ADVERTISEMENT
Terkait dampaknya terhadap RI, pengamat pasar uang dari Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai bahwa ketegangan tersebut dapat mendorong kenaikan harga emas dunia yang kemudian akan berimbas pada pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan harga emas logam mulia (LM).
“Ada kemungkinan minggu ini harga emas dunia akan kembali di atas level USD 3.400-an, artinya apa? Kalau level USD 3.400, ada kemungkinan di bulan Mei ini akan (mencapai) USD 3.500,” ucap Ibrahim saat dihubungi kumparan, Rabu (7/5).
Menurut Ibrahim, jika harga emas dunia melonjak tinggi, rupiah pun akan ikut melemah. Hal ini akan mendorong kenaikan harga emas LM, bahkan bisa menembus di atas Rp 2 juta per gram.
“Jadi linimasanya itu dari emas dunia naik, kemudian rupiah melemah, dan berdampak terhadap harga emas logam mulia,” jelas Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia menilai perang ini akan berdampak terhadap arus ekspor-impor dengan Indonesia. Dengan adanya konflik, operasional penerbangan akan terganggu sehingga bisa memengaruhi aktivitas perdagangan antara Indonesia dan India.
Namun demikian, Ibrahim memperkirakan dampak terhadap ekspor-impor Indonesia dan India tidak akan berlangsung lama. “Ini kan perang ketegangan, kemungkinan besar tidak akan terlalu lama, mungkin ada mediasi,” ujarnya.
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Selasa (3/9). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Di sisi lain, Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menilai konflik ini akan sangat memengaruhi kinerja ekspor Indonesia, terutama ke India dan Pakistan yang merupakan mitra dagang strategis, khususnya di sektor minyak kelapa sawit.
“Jadi kalau konfliknya kemudian meningkat, eskalasinya, permintaan dari produk-produk ekspor asal Indonesia ke Asia Selatan itu akan mengalami penurunan,” ucap Bhima.
ADVERTISEMENT
Bhima juga menilai bahwa konflik India-Pakistan ini bisa menghambat upaya Indonesia dalam melakukan diversifikasi ekspor ke kawasan Asia Selatan. Kendati demikian, menurutnya masih ada peluang bagi Indonesia untuk menarik relokasi industri dari India.
“Tapi perlu kerja ekstra untuk menarik peluang relokasi dari India,” ujar dia.