Perdana! Pertamina Bor Sumur Eksplorasi Migas Non-konvensional, Terdalam di RI

27 Juli 2023 18:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengeboran perdana sumur migas Gulamo di Blok Rokan, Riau. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengeboran perdana sumur migas Gulamo di Blok Rokan, Riau. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengeboran sumur migas non-konvensional (MNK) di Wilayah Kerja (WK) atau Blok Rokan. Pengeboran di sumur Gulamo, di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, ini direncanakan akan mencapai kedalaman 8.600 kaki sehingga jadi sumur terdalam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Disebut pengeboran eksplorasi sumur migas non-konvensional, karena menyasar potensi minyak dan gas dari reservoir di sela-sela batuan padat (shale oil, shale gas). Posisinya jauh lebih dalam dibandingkan sumur migas konvensional.
Pengeboran sumur MNK ini merupakan pertama kalinya dilakukan Pertamina. Pengeboran hingga 8.600 kaki ini jadi salah satu pengeboran sumur migas terdalam, karena pada umumnya kedalaman sumur di Blok Rokan rata-rata hanya mencapai 4.000-5.000 kaki.
“Di WK Rokan potensi MNK ini ada di wilayah sumur Gulamo, dengan rencana total kedalaman mencapai 8.559 kaki. Sumur ini merupakan salah satu dari dua sumur eksplorasi vertikal yang direncanakan oleh PT Pertamina Hulu Rokan sebagai operator wilayah kerja Rokan, bagi tahapan eksplorasi MNK Rokan,” kata Direktur Utama PHR, Chalid Salim Said, Kamis (27/7).
Menteri ESDM Arifin Tasrif (Kanan) di acara peresmiaan pengeboran perdana sumur migas Gulamo di Blok Rokan, Riau. Foto: Dok. Pertamina
Seremoni pengeboran perdana sumur migas MNK ini dilakukan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Acara juga dihadiri Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto; Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji; Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke widyawati; Serta Gubernur Riau, Syamsuar.
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM menyatakan, eksplorasi atas potensi migas non-konvensional perlu dilakukan, dengan harapan bisa menaikkan produksi dalam negeri. Dengan begitu, impor bisa ditekan.
"Kita masih memiliki potensi migas yang cukup besar yang memang harus kita eksploitasi, agar kita bisa menjamin keamanan energi untuk masyarakat. Saya mengucapkan selamat kepada Pertamina, saya sangat bangga dan berpesan jangan lupa untuk terus memperhatikan keselamatan kerja," ujarnya.
Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengeboran perdana sumur migas Gulamo di Blok Rokan, Riau. Foto: Pertamina
Operasi pengeboran sumur eksplorasi MNK Gulamo akan menggunakan rig PDSI #42.3/N1500-E berukuran besar dengan tenaga 1.500 horsepower (HP). “Sebagai pembanding, operasi eksplorasi dan eksploitasi migas konvensional di Wilayah Kerja Rokan umumnya menggunakan Rig 350 HP, 550 HP, 750 HP," papar Chalid.
Untuk mendukung operasi rig sebesar itu, diperlukan area wellpad (lokasi eksplorasi) yang cukup luas, lebih kurang 2,5 hektare atau 2,5 kali lebih luas dari wellpad pada umumnya. Pada tahap pengembangan nantinya well pad ini dapat mengakomodasi sekitar 8 kepala sumur.
ADVERTISEMENT

Perdana Sumur MNK Jadi Sejarah Baru RI

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebutkan, pengeboran perdana sumur MNK ini menandai sejarah baru Indonesia dalam industri hulu migas. Potensi sumber daya MNK yang selama ini belum digarap, maka pada hari ini menandai potensi sumber daya tersebut mulai dikelola untuk mendukung penambahan cadangan migas nasional.
Menteri ESDM meresmikan pengeboran perdana sumur migas Gulamo di Blok Rokan, Riau. Foto: Dok. Pertamina
“Ke depan, kami berharap Pertamina dan investor hulu migas lainnya, dapat lebih agresif melakukan studi mengenai MNK karena potensinya masih besar, kami akan memberikan dukungan penuh bagi investasi di sektor MNK sehingga dapat mendukung peningkatan produksi migas nasional," ujar Dwi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan berkomitmen dalam menopang energi nasional, termasuk dalam pencapaian target 1 juta barel minyak pada tahun 2030. "Salah satu upayanya yakni dengan melakukan studi dan inovasi terkait sumber daya dan cadangan minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia,” kata Nicke Widyawati.
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan studi evaluasi potensi (teknis) MNK Rokan, Pertamina Hulu Rokan bekerja sama dengan perusahaan internasional yang telah terbukti berhasil mengusahakan dan mengembangkan sumber daya MNK di Amerika Serikat. Untuk mendukung ikhtiar eksplorasi ini, PHR juga melibatkan Tim Percepatan Pengusahaan MNK yang dibentuk oleh Kementerian ESDM.