Pertamina Bertahan di Daftar Perusahaan Bergengsi Fortune 500, Naik 64 Peringkat

9 Agustus 2022 17:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mempertahankan posisinya dalam daftar perusahaan global dengan kinerja cemerlang yakni Fortune 500. Prestasi tersebut juga sudah diraih di 2021 lalu, yang menjadikan Pertamina satu-satunya perusahaan Indonesia di daftar itu, sekelas dengan BP dan Tesla.
ADVERTISEMENT
Dalam daftar Fortune 500 tahun ini, Pertamina bahkan melonjak naik 64 peringkat dibandingkan 2021 lalu. Yakni ada di posisi 223, dari sebelumnya 287. Kali ini, ada 30 perusahaan sektor migas yang sama dengan Pertamina, di antara 500 perusahaan global terkemuka.
Di sektor tersebut Pertamina ada di ranking 21, di atas perusahaan migas Jepang, Idemitsu, dan perusahaan migas Spanyol, Repsol.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengapresiasi keberhasilan Pertamina kembali masuk dalam Fortune Global 500. Bahkan peringkatnya yang naik cukup signifikan. Erick menilai kenaikan peringkat Pertamina memberi bukti bahwa BUMN dapat bersaing dengan perusahaan global.
"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada direksi, komisaris, dan seluruh insan Pertamina yang bekerja keras dalam meningkatkan daya saing perusahaan di kancah internasional," ujar Erick Thohir dalam pernyataan resmi, Selasa (9/8).
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) meninjau salah satu Pertashop yang dikelola mitra usaha Pertamina dari kalangan UMKM. Foto: Dok. Pertamina
Menteri BUMN mengatakan keberhasilan Pertamina menunjukkan BUMN tak hanya mampu bertahan saat menghadapi kondisi pandemi, melainkan juga dapat meningkatkan kinerja dengan beragam inovasi. Menurut Erick, pencapaian apik Pertamina tak lepas dari langkah transformasi dan restrukturisasi melalui pembentukan holding dan subholding.
ADVERTISEMENT
"Transformasi lewat holding dan subholding membuat operasional Pertamina lebih efektif dan efisien lantaran fokus pada core bussiness. Hal ini sejalan dengan target kita bahwa Pertamina harus menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai USD 100 miliar," ujar Erick.
Erick berharap pencapaian Pertamina dapat menjadi inspirasi bagi BUMN lain untuk mampu berbicara lebih banyak di pentas dunia. Erick meyakini BUMN-BUMN lain dapat meniru jejak Pertamina asalkan mampu menerapkan transformasi dan core values, Akhlak, secara optimal.
"Semakin baik kinerja BUMN, apalagi sampai diakui dunia, tentu akan berdampak signifikan bagi masyarakat. Kinerja positif tentu akan memberikan ruang besar bagi BUMN untuk lebih berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga keseimbangan pasar, hingga program-program ekonomi kerakyatan," lanjut Erick.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan Menteri BUMN, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan upaya Pertamina meningkatkan daya saing tidak terhalang oleh pandemi. Bahkan di tengah tantangan berat perusahaan, kinerja keuangan perseroan melonjak tajam di tahun 2021. Inilah yang mengantarkan Pertamina naik peringkat pada Fortune Global 500 tahun 2022.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Digital & Innovation Center (DICE) Lapangan Duri, Blok Rokan, Riau, Senin (8/8/2022). Foto: Pertamina
“Pertamina telah berhasil meningkatkan revenue dan laba bersih perusahaan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah tantangan global dan pandemi yang belum berakhir,” ucap Nicke.
Nicke menambahkan, posisi Pertamina dalam Fortune 500 Global di wilayah Asia Tenggara berada di peringkat lima, sedangkan di Asia,berada di peringkat 105 dari 227 perusahaan.
“Pertamina juga merupakan perusahaan peringkat 12 dari 24 perusahaan yang dipimpin Female CEO dan satu-satunya di kategori Petroleum Refining yang dipimpin Female CEO,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pertamina, tuturnya, mencatatkan revenue tahun 2021 sebesar USD 57,51 miliar atau naik dibanding tahun lalu yang sebesar USD 41,47 miliar. Laba bersih Pertamina sebesar USD 2,045 miliar atau Rp 29,3 triliun naik hampir dua kali lipat dibanding tahun 2020 sebesar USD 1,05 miliar atau Rp 15,3 triliun.
Tak hanya bertengger di peringkat global pada Fortune 500, pada September 2021, Pertamina juga menerima ESG Risk Rating 28,1 atau pada Risiko Sedang. Penilaian global ini telah menempatkan Pertamina sebagai peringkat ke 15 dari 252 perusahaan dunia di industri Oil & Gas dan posisi 8 di sub industri integrated Oil & Gas.
Pekerja PT Pertamina Hulu Mahakam di anjungan salah satu sumur migas di Blok Mahakam. Foto: Pertamina
"Hal ini merupakan pengakuan global atas komitmen dan effort Pertamina memimpin transisi energi, dekarbonisasi mendukung net zero emission Indonesia tahun 2060 dan pencapaian potensi sumber daya terbarukan di Indonesia dalam rangka pertumbuhan berkelanjutan,"ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2021, Pertamina telah sukses menuntaskan transformasi dengan membentuk Holding Migas dengan 6 subholding. Keenam subholding tersebut yakni Subholding Upstream, Subholding Refining and Petrochemical, Subholding Commercial and Trading, Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics dan Subholding New and Renewable Energy.
Transformasi merupakan langkah strategis perusahaan beradaptasi dengan perubahan bisnis ke depan, bergerak lebih lincah dan lebih cepat, serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif.
“Transformasi akan terus mendorong Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia. Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pertamina akan mewujudkan aspirasi pemegang saham mewujudkan target menjadi 100 perusahaan terkemuka dunia,” pungkas Dirut Pertamina itu.