news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pertanian Masih Perkasa saat Ekonomi RI Minus 5,3 Persen, Ini Sebabnya

6 Agustus 2020 5:19 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sektor pertanian masih tumbuh positif saat pertumbuhan ekonomi RI minus 5,3 persen di kuartal II 2020. Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
zoom-in-whitePerbesar
Sektor pertanian masih tumbuh positif saat pertumbuhan ekonomi RI minus 5,3 persen di kuartal II 2020. Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
ADVERTISEMENT
Sektor pertanian masih tumbuh positif ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia justru terperosok cukup dalam, yakni minus 5,3 persen pada kuartal II 2020. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, sektor pertanian tumbuh 16,24 persen secara kuartal (qoq) dan 2,19 persen secara tahunan (yoy).
ADVERTISEMENT
Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Lampung, Bustanul Arifin, menilai pertumbuhan positif dan kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi Indonesia pada triwulan II-2020 dipengaruhi oleh produktivitas tanaman pangan.
"Upaya peningkatan produksi terus dilakukan Kementerian Pertanian, salah satunya saat ini ada fasilitas KUR. Petani tidak lagi dimanjakan dengan bantuan, tapi sudah mengarah ke sesuatu yang mandiri," kata Bustanul di Jakarta, Rabu 95/8).
Pertumbuhan PDB sektor pertanian ditopang subsektor tanaman pangan yang tumbuh paling tinggi yakni sebesar 9,23 persen. Bustanul menjelaskan selain karena pergeseran musim tanam, pertumbuhan positif sektor pertanian juga didorong oleh upaya Kementan yang terus memberikan bantuan dan pendampingan sehingga aktivitas pertanian terus memberikan kontribusi terhadap ekonomi nasional.
Ia menilai sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang tidak terdampak oleh pandemi virus corona. Hal ini tentu juga ditopang oleh keberpihakan pemerintah yang terus menyalurkan bantuan dan pendampingan kepada petani.
Stok bahan pangan hasil produksi pertanian di Pasar 8 Alam Sutera, Tangerang Selatan cukup memadai. Foto: Wendiyanto/ kumparan
Menurut dia, tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2020 ini karena produktivitas pertanian khususnya tanaman pangan yang membaik. Apalagi, orientasi tanaman pangan tidak hanya pada produksi namun juga pada peningkatan ekspor pertanian.
ADVERTISEMENT
"Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dan menentukan, baik dalam soal pangan maupun ekonomi. Oleh karena itu, jika pemerintah ingin meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan, sektor pertanian adalah kuncinya," kata dia.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan peningkatan produksi terus dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga mengurangi impor.
Dalam peningkatan produksi, Kementan melakukan beberapa upaya salah satunya dengan mendorong para petani memanfaatkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.
"Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan berupa bantuan benih, alat alat pasca panen, dan juga berbagai jenis alat pra panen serta fasilitas permodalan terus ditingkatkan," kata Suwandi.