Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi 5,5%: Apa Makna dan Hubungannya dengan Resesi?
7 November 2022 8:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi RI kuartal III 2022 pada Senin (7/11) hari ini. Di tengah bayang-bayang resesi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi masih positif.
ADVERTISEMENT
Bahkan pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2022 ini, lebih baik dari kuartal sebelumnya yang ada di posisi 5,44 persen. Artinya ekonomi Indonesia masih terus menguat, meskipun Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan tekanan berat akan terasa di ujung tahun 2022 ini.
"Pertumbuhan ekonomi kita kuat di kuartal III berharap di atas 5,5 persen dan di kuartal IV harus waspada tren pelemahan ekonomi dunia," kata Sri Mulyani dalam Leaders Talk Series #2 2022 yang ditayangkan di Youtube IKPLN TV, dikutip pada Senin (7/11).
Presiden Jokowi bahkan menyodorkan perkiraan yang lebih optimistis. "Perkiraan saya ekonomi tumbuh di kuartal III 5,4 persen hingga 6 persen," ujar Jokowi saat memberi sambutan dalam 'UOB Economic Outlook 2023: Emerging Stronger in Unity and Sustainably', Kamis (29/9).
ADVERTISEMENT
Makna Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara didasarkan pada nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Bisa juga pertumbuhan ekonomi dihitung untuk suatu wilayah tertentu misalnya provinsi, berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
PDB itu sendiri merupakan hasil penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto, yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya selama periode tertentu. Di Indonesia, dihitung secara triwulanan atau tahunan.
PDB lazimnya dihitung dari tiga pendekatan, yaitu lapangan usaha, pengeluaran, dan pendapatan. Indonesia sendiri menghitung PDB dengan pendekatan lapangan usaha dan pengeluaran. Komponen yang dihitung dalam pengukuran PDB yakni:
ADVERTISEMENT
Sehingga jika ditulis sebagai sebuah rumus:
PDB = Konsumsi + Belanja Pemerintah + (Ekspor-Impor) + Investasi
Khusus Indonesia, kontribusi terbesar yakni hampir 60 persen PDB, dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat. Ini karena jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar lebih dari 270 juta orang, sehingga menghasilkan nilai konsumsi yang signifikan.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI dan Negara Lain
Ini berbeda misalnya dengan Singapura, yang PDB-nya sangat dipengaruhi oleh perdagangan internasional (ekspor-impor). Faktor perdagangan ini, berkontribusi lebih dari 3 kali lipat (338 persen) terhadap nilai PDB Singapura.
Setelah diketahui angka PDB, persentase pertumbuhan ekonomi diperoleh dengan cara mengurangkan PDB pada suatu periode tertentu (triwulanan atau tahunan) dengan PDB periode sebelumnya (triwulanan atau tahunan). Angka tersebut kemudian dibagi dengan PDB periode sebelumnya dan dikalikan 100 persen.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan Ekonomi dan Resesi
Jika dari perhitungan tersebut, diperoleh pertumbuhan ekonomi yang nilainya positif, artinya perekonomian tumbuh. Sebaliknya jika pertumbuhan ekonomi bernilai negatif, artinya perekonomian akan mengalami kontraksi.
Jika pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah negatif pada dua triwulan (kuartal) berturut-turut, maka secara teknis negara atau wilayah itu disebut mengalami resesi. Hal ini misalnya pernah dialami Indonesia pada 2020-2021 lalu sebagai dampak pandemi.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Kuartalan)
Karena pandemi dan adanya pembatasan kegiatan masyarakat, konsumsi menurun drastis (negatif jika dibandingkan dengan periode sebelumnya). Demikian juga dengan kegiatan investasi dan ekspor impor, apalagi COVID-19 merebak secara global.
Pada kuartal III 2020 pertumbuhan ekonomi negatif 3,49, kembali terkontraksi dari kuartal II 2020 yang negatif 5,32 persen. Kondisi resesi ini berlanjut di kuartal IV 2020 yang negatif 2,19 persen dan kuartal I 2021 yang negatif 0,74 persen.
ADVERTISEMENT
Baru pada kuartal II 2021 Indonesia lolos dari resesi setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi melesat ke positif 7,07 persen.