Perusahaan Migas Grup Bakrie Eksplorasi di Blok Malacca Strait

21 Juni 2021 5:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang gas (gas plant) milik Kangean Energy Indonesia Ltd, perusahaan migas di bawah PT Energi Mega Persada. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Kilang gas (gas plant) milik Kangean Energy Indonesia Ltd, perusahaan migas di bawah PT Energi Mega Persada. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan.
ADVERTISEMENT
Perusahaan migas milik Grup Bakrie yakni PT Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait, melanjutkan eksplorasi minyak di wilayah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan setempat menyebut, areal eksplorasi mencakup lahan seluas 17 ribu hektare (ha).
ADVERTISEMENT
"Kegiatan eksploitasi pada lahan seluas 17 ribu ha itu, diperkirakan mengandung 143 juta barel yang potensial dieksploitasi. dengan prediksi produksi per tahun bisa mencapai 10.000 barel minyak," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Mamun Murod, Minggu (20/6).
Mamun seperti dilansir Antara mengatakan, sebelum eksploitasi dilakukan, maka diperlukan terlebih persetujuan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terkait Perizinan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) atau pinjam pakai kawasan hutan.
Murod mengatakan sebelum izin dikeluarkan Menteri LHK, maka selanjutnya perlu rekomendasi dari Gubernur Riau terlebih dahulu, apakah PT EMP Malacca Strait layak diberikan izin eksploitasi atau tidak layak diberikan izin oleh Menteri LHK.
"Jadi sebelum rekomendasi Gubernur itu disampaikan ke Menteri, DLHK Riau berwenang pertimbangan teknis atau verifikasi rencana kerja mereka apakah layak atau tidak. Pertimbangan teknis ini akan diberikan setelah DLHK Riau melakukan monitoring dan verifikasi lapangan guna melihat sejauh mana lokasi yang dimohon PT EMP Malacca Strait," katanya.
Adinda Andarina Bakrie, generasi ketiga penerus bisnis keluarga Bakrie, berfoto di depan pesawat twin otter yang akan menerbangkannya dari Surabaya ke Pulau Pagerungan. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Sebelumnya Chief Communication EMP, Adinda Bakrie, mengungkapkan kegiatan eksplorasi di Blok Malacca Strait sudah dilakukan sejak 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
"Kami telah menyelesaikan pengeboran 5 sumur pengembangan di Blok Malacca Strait. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak dari blok tersebut," kata Adinda Bakrie melalui pernyataan tertulis, 7 April 2021 lalu.
Di tengah penurunan harga minyak pada 2020 lalu, EMP berhasil meraup kenaikan laba bersih 92 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada 2019 rata-rata harga minyak sebesar USD 67,42 per barel, maka di 2020 turun jadi USD 43,55 per barel.
Tapi perusahaan migas di bawah Grup Bakrie itu sukses menaikkan produksi sebesar 46 persen, yakni dari 2.363 barel per hari (bph) jadi 3.444 bph.