Pimpin PPKM Darurat, Luhut Mengaku Tak Pintar Ekonomi dan Kesehatan

19 Juli 2021 7:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
Menteri Luhut B Panjaitan dan Menteri Yasonna Laoly Rakornas di Sentul, Jawa Barat, pada Rabu (13/11/2019). Foto: Fanny Kusumwardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luhut B Panjaitan dan Menteri Yasonna Laoly Rakornas di Sentul, Jawa Barat, pada Rabu (13/11/2019). Foto: Fanny Kusumwardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, kerap mengaku tak pintar ekonomi dan kesehatan. Padahal kedua bidang itu jadi fokus penanganan pandemi, sehingga pemerintah membentuk Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
ADVERTISEMENT
Soal pengakuan Luhut berulang kali tak pintar ekonomi dan kesehatan, diungkapkan Asisten Bidang Media Menko Maritim dan Investasi, Singgih Widiyastono. "Dia selalu bilang enggak pintar soal ekonomi, apalagi kesehatan," tulis Singgih di akun media sosialnya Minggu (18/7).
Singgih telah mengizinkan kumparan untuk mengutip unggahannya di media sosial tersebut.
Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Pandjaitan memeriksa operasi pemadam kebakaran di hutan lahan gambut di Kalimantan (24/9/2015). Foto: Romeo Gacad/AFP
Menurut Singgih, meski Luhut mengaku tak pintar ekonomi dan kesehatan, bukan berarti setiap keputusan yang dia ambil sebagai Koordinator PPKM Darurat, tidak memperhatikan kajian ilmiah. Karena Luhut kerap berkonsultasi dengan para guru besar dan ahli di bidang tersebut.
"Dia bilang dia bisa belajar dari banyak ahli dan guru besar. Tiap langkah yang diambil selalu konsul dengan para guru besar dan ahli, supaya enggak salah jalan di PPKM Darurat ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Intinya dia selalu mau mendengarkan," imbuh Singgih yang pernah aktif di komunitas 'Teman Ahok' ini.
Singgih menyampaikan ini, mengomentari pandangan publik termasuk yang disampaikan di media sosial, soal peran Luhut yang kerap dianggap mengurusi banyak hal di pemerintahan. Mulai dari yang bernada pujian soal kemampuannya, hingga yang kritis bahkan nyinyir.