Ratusan Giant Resmi Tutup, Cuma 5 yang Diubah Jadi IKEA, Bagaimana Sisanya?

2 Agustus 2021 5:06 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengunjung berbelanja di Supermarket Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta, Minggu (23/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjung berbelanja di Supermarket Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta, Minggu (23/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Seluruh gerai Giant tutup mulai Minggu (1/8). Hal tersebut telah menjadi keputusan PT Hero Suparmarket Tbk (HERO), yang merupakan pemilik dan pengelola Giant supermarket. Mengutip keterbukaan informasi terdahulu, total ada sebanyak 395 gerai Giant yang ditutup operasinya.
ADVERTISEMENT
Direktur Hero Supermarket, Hadrianus Wahyu Trikusumo, menjelaskan alasan penutupan seluruh gerai Giant itu karena Perseroan akan fokus pada bisnis Hero Supermarket, IKEA, dan Guardian. Meski demikian, tak semua bekas gerai Giant, diubah jadi tiga toko ritel tersebut.
"Perseroan berencana untuk mengubah hingga 5 gerai Giant menjadi IKEA dan secara aktif mengevaluasi kelayakan untuk mengubah beberapa gerai Giant menjadi Hero Supermarket," kata Hadrianus dalam salinan dokumen yang diperoleh kumparan, dikutip Senin (2/8).
Jumlah gerai bekas Giant selebihnya, akan dijual oleh Hero kepada pihak lain. Menurut Hadrianus, Hero Supermarket sedang bernegosiasi dengan pihak ketiga mengenai potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant.
Masyarakat berbelanja di Giant Poins Square Lebak Bulus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Namun, saat ini kami tidak dapat memastikan berapa banyak toko gerai yang akan berhasil dijual ke pihak ketiga. Setiap gerai yang tidak akan dikonversi atau dijual, sayangnya akan ditutup," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pengumuman penutupan seluruh gerai Giant, sudah disampaikan Hero Supermarket sejak Mei 2021 lalu. Hal ini dilakukan sebagai strategi cepat Perseroan untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar.
Menurut Hadrianus, saat ini konsumen Indonesia sudah mulai meninggalkan format hypermarket, sebuah format yang sempat melejit dalam beberapa tahun terakhir. Pergeseran perilaku konsumen inipun menurutnya juga terjadi secara global.
Hadrianus pun berharap rencana ini akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha PT Hero Supermarket Tbk.