Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
RI Jadi Pilihan Kedua Perusahaan AS untuk Ekspansi di ASEAN, Siapa Nomor 1?
23 September 2021 8:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Indonesia jadi yang kedua sebagai pilihan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS), untuk ekspansi di kawasan ASEAN. Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan industri jasa keuangan multinasional, Standard Chartered.
ADVERTISEMENT
Survei bertajuk 'Borderless Business: US-ASEAN Corridor' itu, menghimpun laporan strategis yang mengamati peluang besar untuk pertumbuhan lintas batas, di koridor perdagangan antara AS dan negara-negara di ASEAN.
“Mayoritas perusahaan AS juga mengharapkan pertumbuhan bisnis yang kuat di wilayah ASEAN, dalam kurun waktu hingga 12 bulan ke depan dengan 93 persen responden mengharapkan peningkatan pendapatan dan 86 persen berharap adanya ekspansi produksi,” demikian dinyatakan dalam keterangan tertulis Standard Chartered, Kamis (22/9).
Survei mengungkapkan bahwa para eksekutif perusahaan AS, berfokus pada ekspansi untuk menangkap peluang penjualan dan produksi. Prioritas negara-negara di ASEAN yang jadi pilihan mereka adalah Singapura (58 persen), Indonesia (45 persen), Thailand (43 persen), Filipina (38 persen), Malaysia dan Vietnam (keduanya sebesar 35 persen).
ADVERTISEMENT
Kawasan ASEAN diproyeksikan memiliki populasi 723 juta pada tahun 2030 dengan 67 persen di antaranya merupakan kelas menengah. Hal itu, menurut Standard Chartered menjadi pasar yang menarik bagi perusahaan-perusahaan AS.
Selain itu, penduduk Indonesia yang jumlahnya melebihi 270 juta orang, diprediksi tetap menjadi daya tarik terkuat bagi perusahaan AS untuk memperluas basis konsumen dan produksi mereka di kawasan ASEAN. Daya tarik lain kawasan ASEAN adalah akses ke sumber daya manusia yang kuat, dengan kecakapan tinggi dalam bahasa Inggris.
Menurut eksekutif senior perusahaan AS yang disurvei, sejumlah pendorong penting untuk ekspansi ke kawasan ASEAN adalah akses pasar konsumen ASEAN yang besar dan berkembang (70 persen), ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan dalam jumlah besar (53 persen), serta diversifikasi jejak produksi (40 persen)
ADVERTISEMENT
Bahkan sebanyak 43 persen responden mengindikasikan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan investasi di ASEAN selama 3-5 tahun ke depan.
Terlepas dari optimisme mereka, para eksekutif AS yang disurvei mengakui adanya risiko di ASEAN yang harus di mitigasi. Tiga risiko teratas yang teridentifikasi adalah ketidakpastian geopolitik dan konflik perdagangan (73 persen), pemulihan ekonomi yang lambat dan penurunan minat belanja konsumen (65 persen) serta pandemi COVID-19 atau krisis kesehatan lainnya yang sedang berlangsung (63 persen).
Adapun untuk mendukung pertumbuhan mereka, perusahaan-perusahaan Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa mereka mencari mitra perbankan yang menawarkan layanan pembiayaan korporasi dan penggalangan modal satu atap (50 persen), lindung nilai valuta asing dan layanan penyelesaian dalam berbagai mata uang atau multicurrency settlement (48 persen), serta jaringan lintas batas dan pemahaman pasar lokal yang komprehensif (48 persen).
ADVERTISEMENT