Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Rosan Roeslani Pastikan Tony Blair Jadi Salah Satu Dewan Pengawas Danantara
24 Februari 2025 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Danantara , Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair bakal menjadi salah satu dewan pengawas Danantara.
ADVERTISEMENT
"(Tony Blair dewan pengawas) Iya salah satunya," kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
Danantara diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2). Selain Rosan yang menjadi CEO, Danantara akan diisi oleh Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO) dan Pandu Sjahrir di kursi Chief Investment Officer (CIO).
Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan Danantara juga memiliki struktur dewan pengawas yang diketuai oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
"Ketua Dewan Pengawas yang sudah ditunjuk oleh Presiden adalah Bapak Erick Thohir, dan Wakil Ketua Dewan Pengawas Bapak Muliaman Hadad," ujar Hasan Nasbi saat konferensi pers di Istana Negara, Senin (24/2).
Pembentukan Danantara berdasarkan undang-undang nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola badan pengelola investasi Danantara.
ADVERTISEMENT
Selain meneken UU BUMN, Prabowo juga bakal menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.