Saham Facebook Rontok, Jumlah Pengguna Anjlok dan TikTok Jadi Biang Kerok

4 Februari 2022 8:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Meta, rebranding perusahaan Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Logo Meta, rebranding perusahaan Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
Saham induk perusahaan Facebook, Meta Platform, rontok pada perdagangan Kamis (3/2) waktu AS. Saham Meta (FB.O) merosot 26,4 persen dan kapitalisasi pasarnya anjlok lebih dari USD 200 miliar.
ADVERTISEMENT
Rontoknya saham Facebook hingga lebih dari 26 persen itu, disebut Bloomberg sebagai yang terburuk yang pernah terjadi di pasar saham Amerika Serikat (AS).
Sebelum ini, saham perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu juga pernah terperosok dalam, meski tidak separah kali ini. Pada Juli 2018, saham Facebook anjlok 19 persen karena perlambatan pertumbuhan pengguna.
Buruknya kinerja saham Meta Platform menjelang akhir pekan ini, membuat indeks saham-saham teknologi Nasdaq, turun 0,9 persen. Sementara nilai gabungan S&P 500 turun sebesar 0,6 persen.
Saham Facebook anjlok 26,4 persen, yang terburuk pada penutupan perdagangan Kamis (3/2) waktu AS. Foto: kumparan
Kapitalisasi pasar Facebook juga tergerus lebih dari USD 200 miliar. Adapun penurunan kapitalisasi pasar tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dicatat oleh perusahaan AS dalam satu sesi, melampaui ketika Apple Inc (AAPL.O) merosot USD 180 miliar pada 3 September 2020.
ADVERTISEMENT
Wall Street pun ditutup melemah, setelah sempat reli dalam empat hari berturut-turut.
Atas guncangan yang terjadi pada saham Meta, Perseroan menuding perubahan privasi Apple sebagai penyebabnya. Di sisi lain, Facebook kini menghadapi pesaing ulung di dunia media sosial yaitu TikTok.
Dua hal tersebut dinilai jadi biang kerok turunnya pengguna Facebook. Pengguna aktif harian Facebook secara global pada kuartal IV 2021 turun dari kuartal sebelumnya, yakni dari 1,930 miliar jadi 1,929 miliar.
Mark Zuckerberg perkenalkan Meta sebagai nama brand baru Facebook. Foto: Facebook
Pengguna aktif secara harian di wilayah Amerika Utara -sumber pendapatan paling besar Facebook- juga turun tipis dari 196 juta menjadi 195 juta. Sementara pengguna bulanan pada kuartal IV 2021 di angka 2,91 miliar. Jumlah itu stagnan dibandingkan periode sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Bloomberg, penurunan pengguna aktif harian itu merupakan salah satu dari sejumlah indikator buruknya kinerja Facebook dalam laporan keuangan terbaru. Hal lainnya yakni kerugian sebesar USD 3,3 miliar dari investasi yang dilakukan perusahaan di bidang metaverse dan virtual reality.
Akibatnya, proyeksi penjualan kuartal I 2022 juga mengecewakan CEO Facebook Mark Zuckerberg. Dia mengakui sengitnya persaingan yang dihadapi Facebook, terutama dari TikTok.
Hal ini juga mencemaskan para analis Wall Street, yang menilai prospek saham Meta Platform akan berubah haluan. Padahal sejak IPO 2012, Facebook selalu membukukan laba untuk setiap sahamnya.