Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Saham Facebook Rontok, Jumlah Pengguna Anjlok dan TikTok Jadi Biang Kerok
4 Februari 2022 8:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rontoknya saham Facebook hingga lebih dari 26 persen itu, disebut Bloomberg sebagai yang terburuk yang pernah terjadi di pasar saham Amerika Serikat (AS).
Sebelum ini, saham perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu juga pernah terperosok dalam, meski tidak separah kali ini. Pada Juli 2018, saham Facebook anjlok 19 persen karena perlambatan pertumbuhan pengguna.
Buruknya kinerja saham Meta Platform menjelang akhir pekan ini, membuat indeks saham-saham teknologi Nasdaq, turun 0,9 persen. Sementara nilai gabungan S&P 500 turun sebesar 0,6 persen.
Kapitalisasi pasar Facebook juga tergerus lebih dari USD 200 miliar. Adapun penurunan kapitalisasi pasar tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dicatat oleh perusahaan AS dalam satu sesi, melampaui ketika Apple Inc (AAPL.O) merosot USD 180 miliar pada 3 September 2020.
ADVERTISEMENT
Wall Street pun ditutup melemah, setelah sempat reli dalam empat hari berturut-turut.
Atas guncangan yang terjadi pada saham Meta, Perseroan menuding perubahan privasi Apple sebagai penyebabnya. Di sisi lain, Facebook kini menghadapi pesaing ulung di dunia media sosial yaitu TikTok .
Dua hal tersebut dinilai jadi biang kerok turunnya pengguna Facebook. Pengguna aktif harian Facebook secara global pada kuartal IV 2021 turun dari kuartal sebelumnya, yakni dari 1,930 miliar jadi 1,929 miliar.
Pengguna aktif secara harian di wilayah Amerika Utara -sumber pendapatan paling besar Facebook- juga turun tipis dari 196 juta menjadi 195 juta. Sementara pengguna bulanan pada kuartal IV 2021 di angka 2,91 miliar. Jumlah itu stagnan dibandingkan periode sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Bloomberg, penurunan pengguna aktif harian itu merupakan salah satu dari sejumlah indikator buruknya kinerja Facebook dalam laporan keuangan terbaru. Hal lainnya yakni kerugian sebesar USD 3,3 miliar dari investasi yang dilakukan perusahaan di bidang metaverse dan virtual reality.
Akibatnya, proyeksi penjualan kuartal I 2022 juga mengecewakan CEO Facebook Mark Zuckerberg. Dia mengakui sengitnya persaingan yang dihadapi Facebook, terutama dari TikTok.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:43 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini