news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

SBY: Ekonomi Global Bakal Resesi, Tapi Badai Pasti Berlalu

26 Oktober 2022 20:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SBY saat konferensi pers di kediamannya. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SBY saat konferensi pers di kediamannya. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, kembali mengungkapkan pandangannya soal ekonomi global yang bakal mengalami resesi. Sebelumnya SBY mengungkapkan hal serupa, sebagai salah satu berita buruk selain perang.
ADVERTISEMENT
"Sepertinya, ekonomi global bakal masuki resesi. Seberapa dalam dan berapa lama, kita tidak tahu," katanya seperti disampaikan melalui akun twitter pribadinya, Rabu (26/10). Pada unggahan tersebut, pendiri Partai Demokrat itu menyematkan tulisan *SBY*, menandakan dia sendiri yang menuliskannya.
Meski mencemaskan terjadinya resesi, SBY yakin situasi buruk itu bakal berakhir. Hal itu, menurutnya, mengacu pada sejarah krisis ekonomi sejak depresi dahsyat pada 1930-an silam.
Kondisi Blok M Mal yang sepi ditinggal pengunjung, Jumat (13/5/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Doktor ekonomi dari IPB University itu menjelaskan, resesi dalam arti luas adalah memburuknya perekonomian. Ada tekanan berat terhadap fundamental ekonomi dan kehidupan masyarakat. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi anjlok, inflasi tinggi, pengangguran meningkat, penghasilan dan daya beli turun.
Untuk mengatasi masalah itu, utang sering jadi pilihan. Tapi dampaknya, utang membebani fiskal dan terbatasnya sumber daya untuk stabilisasi ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Semua negara akan diuji seperti dalam resesi global 2008. Bisa bertahan dan melangkah ke depan atau terjatuh dan bangkitnya lama. Sukses itu fungsi dari ikhtiar. Juga hasil dari proses dan kecakapan. Atasi krisis perlu ketepatan dan kecepatan. First thing first. Insya Allah kita bisa," pungkasnya.
Sebelumnya SBY mengunggah soal dua berita buruk, yakni resesi dan potensi perang dunia akibat meluasnya serangan militer Rusia di Ukraina. Karenanya dia meminta G20 yang sedang dipimpin Indonesia, bertindak cepat mengatasinya.