Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
SBY Sampaikan Berita Buruk: Resesi dan Ancaman Perang Dunia, G20 Harus Bertindak
11 Oktober 2022 11:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono , mengungkap dua berita buruk yang tengah dihadapi dunia. Salah satunya adalah resesi ekonomi, seperti yang diproyeksikan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
ADVERTISEMENT
"Resesi ekonomi global pasti makin memukul kehidupan semua bangsa, yang saat ini sudah dalam keadaan susah. Jika perang di Ukraina makin 'liar' dan tidak terkendali, terjadinya perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir bisa menjadi kenyataan," tulis SBY di akun twitter-nya, Selasa (11/10).
Semua unggahan soal dua berita buruk itu, diberi tanda *SBY* yang menandakan ditulis langsung oleh pemilik akun tersebut, bukan oleh admin.
Doktor ekonomi pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menyebut, dampak buruk jika krisis ekonomi global terjadi, apalagi jika diikuti perang besar di Eropa yang melibatkan Barat (AS dan sekutunya) melawan Rusia dan sekutunya.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kita tidak ingin mengalami lagi Great Depression sebelum Perang Dunia II dulu," ujarnya.
Apalagi situasi dunia akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yang sudah panas, akhirnya menjadi konflik militer terbuka Tiongkok vs Taiwan serta pendukungnya (termasuk AS).
"Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa & Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi?" tandas mantan Menteri Pertambangan dan Energi di era Presiden Gus Dur itu.
Dia mengkhawatirkan dunia akan dihadapkan pada tiga krisis sekaligus. Yakni guncangan ekonomi dan keamanan global, sementara pandemi COVID-19 masih ada, pada saat yang sama ada isu lingkungan yaitu penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal karena tidak lagi jadi prioritas.
ADVERTISEMENT
SBY menilai G20 yang dipimpin Indonesia harus digunakan untuk menyelamatkan dunia dari situasi buruk tersebut. Dia juga menyinggung para pemimpin dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertindak, karena mendiamkan ini sebagai tindakan tidak bermoral.