Soal Peternakan di Belgia, PDIP Sodorkan Lahan 280 Ha di Sumbar ke Erick Thohir

19 April 2021 22:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir tinjau posko pengungsian banjir di Cengkareng, Jakarta Barat.  Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir tinjau posko pengungsian banjir di Cengkareng, Jakarta Barat. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Keinginan Menteri BUMN, Erick Thohir, agar BUMN membeli peternakan sapi di Belgia dinilai tidak bijak oleh politisi PDI Perjuangan (PDIP). Apalagi Indonesia punya lahan yang luas, serta sejumlah balai pembibitan ternak.
ADVERTISEMENT
Salah satunya disodorkan oleh Ketua PDIP Sumatera Barat (Sumbar), Alex Indra Lukman. Dia mengungkapkan, di Padang Mengatas, Kabupaten Lima Puluh Kota, terdapat sabana seluas 280 hektare (Ha). Di lokasi di kaki Gunung Sago itu, menurutnya merupakan kawasan peternakan warisan Pemerintah Hindia Belanda dan pernah jadi peternakan terbesar di Asia Tenggara pada 1955.
“Jika Menteri BUMN, Erick Thohir ingin membeli peternakan sapi di Belgia untuk mengatasi impor sapi 1,5 juta ekor tiap tahun, lebih bijak rasanya jika mengoptimalkan Balai pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas yang terletak di Kabupaten Limapuluh Kota,” kata Alex Indra Lukman melalui keterangan tertulis, Senin (19/4).
Sebelumnya Erick Thohir mengungkapkan akan menugaskan BUMN untuk membeli peternakan sapi di Belgia. Hal ini demi mengurangi impor sapi yang setiap tahunnya rutin dilakukan Indonesia. Hal itu dia ungkapkan di hadapan Duta Besar RI untuk Belgia, Andri Hadi, dalam webinar MilenialHub yang diselenggarakan PPI Belgia.
ADVERTISEMENT
Erick Thohir menyatakan, setelah dibeli peternakan sapi itu akan dikelola oleh BUMN untuk menekan impor sapi yang mencapai 1,5 juta ekor setiap tahun.
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat Alex Indra Lukman. Foto: Mario Sofia Nasution/ANTARA
Menurut Alex, Indonesia punya potensi besar untuk menekan impor sapi dari luar negeri. Termasuk di wilayah Padang Mengatas tersebut. “Potensi Padang Mengatas, bisa memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri jika pemerintah mau serius mengelolanya,” terang Alex.
Dikatakan Alex, BPTUHPT Padang Mengatas merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian. Memiliki luas areal mencapai 280 hektare dengan populasi mencapai 1.300 ekor.
Di lokasi itu menurutnya terdapat wilayah padang penggembalaan, kebun rumput, dan lokasi perkandangan serta perkantoran.
I Ketut Diarmita, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, meninjau sapi-sapi indukan impor di Instalasi Karantina Hewan Sementara (IKHS) Juang Jaya, Lampung. Foto: Dok. Kementan
BPTUHPT Padang Mengatas ini, ungkap Alex, juga telah dikunjungi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
“Ada baiknya, koordinasi antar-menteri diintensifkan lagi. Sehingga, potensi yang ada di dalam negeri bisa dimanfaatkan secara optimal,” harap Alex.
Lokasi itu, lanjutnya, juga telah ditinjau Presiden Jokowi pada 2015 silam. Saat itu Presiden ingin memastikan bahwa Indonesia bisa melakukan sesuatu yang berkaitan dengan peternakan sapi dalam jumlah yang besar.
Menurut politisi PDIP itu, Jokowi mengungkapkan, konsep BPTUHPT Padang Mengatas di Sumbar ini akan di-copy ke daerah lainnya di Indonesia. Presiden yakin jika setiap daerah memiliki peternakan seperti ini, maka kebutuhan daging dalam negeri akan terselesaikan.